Daftar Isi
JUNK FOOD adalah sebutan pada makanan yang kini banyak diperjual-belikan di toko, mall, ataupun pusat-pusat jajanan dan perbelanjaan, khususnya di kota-kota besar. Ia biasanya memiliki rasa manis, gurih, kontur renyah, dan creamy. Keberadaannya yang merebak sehingga mudah dijumpai dan juga harganya yang relatif tak mahal, membuatnya kini menjadi banyak dikonsumsi banyak orang. Apalagi ada rasa dan suasana yang membuat orang menjadi ketagihan untuk terus-menerus mengonsumsinya.
Namun tahukah Anda, bahwa junk food ini ternyata di dunia asalnya sana, yaitu negara-negara barat, sudah mulai dijauhi. Salah satu penyebabnya adalah karena adanya saran dari dokter ataupun ahli medis, untuk meminimalisir junk food dengan alasan tak baik bagi kesehatan tubuh kita.
[Baca juga: Inilah Efek Negatif “Fast Food” bagi Penikmatnya]
-
Kadar Koleterol & Gula Darah
Konsumsi junk food ini, selain bisa meningkatkan kandungan kolesterol, ternyata juga mampu memicu keberadaan gula darah dalam tubuh kita. Tak lain karena terdapatnya kadar lemak dan karbohidrat yang berlebihan di sana. Di samping itu, mengonsumsi junk food juga mampu memengaruhi kinerja otak kita.
-
Rentang Stres dan Depresi
Usia remaja yang merupakan usia “giat konsumsi” makanan adalah juga fase terjadinya banyak perubahan hormonal pada sosok –tubuh manusia, sehingga bukan hal asing lagi ketika dalam perubahan itu pun akan memengaruhi emosi. Pada kondisi ini, konsumsi junk food jelas menjadi hal yang tak relatif bagus. Alasannya karena junk food memiliki nutrisi yang sangat minim.
[Baca juga: dikonsumsi banyak orang]
Akibatnya, depressi bisa lebih mudah menyerang pada masa dan fase seperti itu, tak lain karena asupan nutrisi ke otak memang sangat minim.
-
Mengganggu Kesehatan Kulit
Konsumsi junk food secara terus-menerus dan berebihan juga memiliki pengaruhterhadap kesehatan kulit kita. Pasalnya bisa dibilang, bahwa junk food sama sekali tak memiliki serat, bahkan vitamin yang terkandung di dalamnya juga termasuk rendah. Oleh karenanya kulit akan terlihat kusam dan mudah teriritasi. Bukan itu saja, makanan yang berkadar lemak tinggi seperti junk food ini juga memiliki kecenderungan mengubahprotein kulit, sehingga akan lebih mudah mengalami peradangan.
[Baca juga: Inilah Beberapa Penyebab Kulit Rusak]
-
Merusak Sinyal Otak ke Usus
Bagi yang konsumsi junk food secara berlebihan, akan ada kecenderungan mengalami perubahan jumlah populasi bakteria pada ususnya. Hal ini terjadi tak lain karena ada kandungan lemak yang tinggi pada junk food tersebut, sehingga bakteri akan lebih mudah berkembang yang selanjutnya mampu merusak kinerja sinyal otak dalam menginformasikan berhenti makan. Pada akhirnya ususpun akan rentan terkena serangan penyakit.
[Baca juga: Inilah Beberapa Penyebab Kulit Rusak]
-
Membuat Kecanduan
Rasa manis pada junk food yang menyerupai waffle instan, donat, cokelat, ataupun krim ternyata memiliki efek negatif; mendorong pelepasan opioid dan dopamin . Yaitu zat dalam otak yang justru bisa terlepas pada saat seseorang sedang konsumsi obat. Keadaan itu, dan ditambah lagi dengan kadar gula serta lemaknya yang tinggi, maka junk food ini tak pelak akan membuat para penikmatnya lebih mudah mengalami ketagihan.
Sumber Rujukan:
[1] Ini Kira-kira yang Akan Terjadi pada Tubuh Jika Terus Menerus Konsumsi Junk Food!; detik.com, Diakses pada 6 September 2015
[2] Gambar ilustrasi; pixabay.com, Diakses pada 6 September 2015