Memahami Konsep Aperture atau Bukaan Lensa pada Fotografi

4
3931
Diafragma Iris dengan 6 Penutup.

Istilah Aperture dan diafragma menjadi salah satu bagian dari konsep dan teknik pencahayaan (exposure) dalam fotografi. Istilah ini juga diidentikaan, di Indonesia, dengan istikah umum yaitu bukaan lensa. Sebagai sebuah teknik pencahayaan dalam pengambilan gambar, teknik ini terhubung dengan dua istilah lain yaitu ISO dan shutter speed. [Baca juga: Memahami konsep Eksposure dan Segitiga Eksposure pada Fotografi]

 

Memehami cara kerja aprture atau difragma lensaIstilah aperture atau bukaan menjelaskan tentang seberapa besar diafragma pada lensa terbuka saat pengambilan gambar dilakukan. Saat juru kamera menekan tombol “shutter”, maka secara otomatis lensa akan terbuka. Durasi terbukanya lensa tersebut ditentukan oleh setelah yang dipilih oleh pengguna melalui sistem yang tersedia dalam kamera. Semakin besar lubang diafragma terbuka, maka semakin besar jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. Sebaliknya, semakin kecil bukaan pada diafragma akan semakinkecil pula jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor.

 

Besar bukaan pada diafragma ditandai dengan simbol f stop (f).  Dalam fotografi akan mudah ditemui beberapa simbbol dengan menggunakan lambang tersebut, seperti f/2.8, f/.14, dan seterusnya. Simbol f menunjukkan besar lingkaran diafragma yang bernilai utuh (nilai = 1) atau bukaan maksimal. Semakin besar angka pembagi bilangan f, maka semakin kecil bukaan yang berimplikasi pada semakin kecilnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam sendor. sebagai contoh, ukuran  diafragma f/2.8 lebih besar dibandingkan dengan f/5.6. Analogi tersebut dapat disederhanakan menjadi f/2.8 > f/5.6.

Definisi tersebut diperoleh dengan kalkulasi yang sama dengan cara perhitungan luas lingkaran. Guna membagi luas menjadi setengah dari sebelumnya (angka maksimal atau 1), maka nilai  tersebut harus dibagi dengan akar pangkat 2 (1.41421356 = 1.4 [dibulatkan]).

Inilah contoh deret hitung besaran bukaan diafragma:

Diafragma maksimal = 1

Diafragma 1/2 masimal = 1 * 1/1.4 = 1/1.4

Diafragma 1/4 masimal = 1/1.4 * 1/1.4 = 1/2.8

Diafragma 1/8 masimal = 1/2.8 * 1/1.4 = 1/4.0

Diafragma 1/16 maksimal = 1/4.0 * 1/1.4 = 1/5.6 (dan seterusnya).

 

Sumber Bacaan selanjutnya:

[1] kabartersiar

2. Rockwell

Sumber gambar berlisensi terbuka dan serupa dengan website ini: wikipedia.

Berbagi dan Diskusi

4 COMMENTS

  1. […] Istilah aperture atau bukaan menjelaskan tentang seberapa besar diafragma pada lensa terbuka saat pengambilan gambar dilakukan. Saat juru kamera menekan tombol "shutter", maka secara otomatis lensa akan terbuka. Durasi terbukanya lensa tersebut ditentukan oleh setelah yang dipilih oleh pengguna melalui sistem yang tersedia dalam kamera. Semakin besar lubang diafragma terbuka, maka semakin besar jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. Sebaliknya, semakin kecil bukaan pada diafragma akan semakinkecil pula jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor.  […]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here