Istilah Aperture dan diafragma menjadi salah satu bagian dari konsep dan teknik pencahayaan (exposure) dalam fotografi. Istilah ini juga diidentikaan, di Indonesia, dengan istikah umum yaitu bukaan lensa. Sebagai sebuah teknik pencahayaan dalam pengambilan gambar, teknik ini terhubung dengan dua istilah lain yaitu ISO dan shutter speed. [Baca juga: Memahami konsep Eksposure dan Segitiga Eksposure pada Fotografi]
Istilah aperture atau bukaan menjelaskan tentang seberapa besar diafragma pada lensa terbuka saat pengambilan gambar dilakukan. Saat juru kamera menekan tombol “shutter”, maka secara otomatis lensa akan terbuka. Durasi terbukanya lensa tersebut ditentukan oleh setelah yang dipilih oleh pengguna melalui sistem yang tersedia dalam kamera. Semakin besar lubang diafragma terbuka, maka semakin besar jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. Sebaliknya, semakin kecil bukaan pada diafragma akan semakinkecil pula jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor.
Besar bukaan pada diafragma ditandai dengan simbol f stop (f). Dalam fotografi akan mudah ditemui beberapa simbbol dengan menggunakan lambang tersebut, seperti f/2.8, f/.14, dan seterusnya. Simbol f menunjukkan besar lingkaran diafragma yang bernilai utuh (nilai = 1) atau bukaan maksimal. Semakin besar angka pembagi bilangan f, maka semakin kecil bukaan yang berimplikasi pada semakin kecilnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam sendor. sebagai contoh, ukuran diafragma f/2.8 lebih besar dibandingkan dengan f/5.6. Analogi tersebut dapat disederhanakan menjadi f/2.8 > f/5.6.
Definisi tersebut diperoleh dengan kalkulasi yang sama dengan cara perhitungan luas lingkaran. Guna membagi luas menjadi setengah dari sebelumnya (angka maksimal atau 1), maka nilai tersebut harus dibagi dengan akar pangkat 2 (1.41421356 = 1.4 [dibulatkan]).
Inilah contoh deret hitung besaran bukaan diafragma:
Diafragma maksimal = 1
Diafragma 1/2 masimal = 1 * 1/1.4 = 1/1.4
Diafragma 1/4 masimal = 1/1.4 * 1/1.4 = 1/2.8
Diafragma 1/8 masimal = 1/2.8 * 1/1.4 = 1/4.0
Diafragma 1/16 maksimal = 1/4.0 * 1/1.4 = 1/5.6 (dan seterusnya).
Sumber Bacaan selanjutnya:
[1] kabartersiar
2. Rockwell
Sumber gambar berlisensi terbuka dan serupa dengan website ini: wikipedia.
[…] Diafragma, Bukaan atau aperture […]
[…] [Baca Juga: Memahami Aperture atau Bukaa Lensa] […]
[…] Istilah aperture atau bukaan menjelaskan tentang seberapa besar diafragma pada lensa terbuka saat pengambilan gambar dilakukan. Saat juru kamera menekan tombol "shutter", maka secara otomatis lensa akan terbuka. Durasi terbukanya lensa tersebut ditentukan oleh setelah yang dipilih oleh pengguna melalui sistem yang tersedia dalam kamera. Semakin besar lubang diafragma terbuka, maka semakin besar jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. Sebaliknya, semakin kecil bukaan pada diafragma akan semakinkecil pula jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. […]
[…] ukuran kecepatan (speed) pada kamera, tentu semua bergantung dari kecepatan gerak obyek dan juga kemampuan kamera itu sendiri. tak ada pedoman pasti, selain harus menyesuaikan langsung. Hanya saja, –selain […]