c. Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
Fase operasional konkrit sedikit menggeser kecenderungan pola berpikir anak. Jika pada fase sebelumnya anak cenderung menggunakan pola berpikir intuitif, maka pada fase ini anak cenderung mempergunakan penalaran. Penalaran telah digunakan dengan contoh-contoh yang konkrit dan spesifik. Anak mulai mengembangkan pelbagai penalaran konkrit yang digunakan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan yang ditemui. Keterbatasannya, meski pada fase ini anak mulai mengembangkan dan memrgunakan pola berpikir konkrit, namun anak belum dapat membangun hipotesis yang abstrak untuk membangun penalaran secara lebih kompleks dan komprehensif [1. Piaget, J. “The construction of reality in the child”. 1954. New York: Basic Books].
e. Periode Formal (11 Tahun dan seterusnya)
Proses perkembangan kognitif pada fase ini dapat disebut mencapai tahap akhir. Pada fase keempat ini anak telah mampu melakukan penalaran secara lebih kompleks, logis dan abstrak. Penalaran-penalaran abstrak dan keterhubungannya dengan logika dan fakta lain yang terkait akan lebih mudah dicerap dan disusun dalam skema kognitif anak. Penalaran menggunakan proposisi, silogisme dan hipotetis sudah dapat dilakukan oleh manusia dalam usia ini. Meski demikian, perlu dicatat bahwa proses akomodasi dan adaptasi masih menjadi penentu konten dalam skema berpikir anak [2. Santrock., J.W. Psikologi Pendidikan (edisi kedua). 2008. Jakarta: Prenada Media Group].
[…] belajar dapat terjadi pada siapa pun, termasuk anak. Perkembangan kognitif anak berbeda perlu dipahami oleh pengasuh, guru dan orangtua. Semua aktor sekitar anak tersebut perlu […]
[…] Teori perkembangan kognitif anak diperkenalkan oleh Jean Piaget (1890-1980). Piaget menjadi salah satu sumber referensi utama dalam diskursus teori-teori psikologi perkembangan. Sumbangsih terbesarnya terletak pada eksplorasi konsep kecerdasan dan perkembangannya pada manusia sebagai mahluk yang berkembang secara dinamis. Piaget memberikan penjelasan mendasar tentang kemampuan manusia untuk menalara, memahami dan membangun pemahaman menyeluruh tentang pelbagai fenomena faktual. […]