Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keterampilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam setiap aspek kehidupan. Masalah atau permasalahan menjadi hal yang sudah lumrah dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-harinya. Bukan hanya dalam dunia kerja atau organisasi sebuah masalah itu bisa muncul. Dalam kehidupan keluarga atau interaksi sosial dengan orang lain pun, besar kemungkinan untuk timbulnya sebuah masalah. Karena itu, munculnya sebuah masalah bukan menjadi hal yang harus kita hindari, tapi bagaimana cara kita menghadapi dan menyelesaikan masalah itu dengan baik dan bijak.
Masalah telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita, baik kehidupan sosial maupun kehidupan profesional. Kebanyakan orang memiliki kecenderungan untuk mengambil solusi atau melakukan pemecahan masalah, dengan menggunakan hal yang pertama kali muncul dalam pikirannya. Sayangnya pilihan pertama itu kadang bukan pilihan yang terbaik. Pemecahan masalah yang diambil secara cepat dan kurang optimal ini, justru kadang menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih rumit dibandingkan dengan masalah awal.
Untuk mencari solusi yang paling tepat sebagai jawaban dari setiap masalah yang muncul, maka diperlukan cara atau metode penyelesaian masalah secara analitis. Hal ini dilakukan agar kita bisa melakukan pertimbangan yang matang, terhadap setiap kemungkinan-kemungkinan baru yang muncul dari penyelesaian masalah tersebut. Dengan begitu kita akan mampu meminimalkan atau memperkecil kemungkinan timbulnya masalah baru dari masalah sebelumnya yang kita hadapi.
Berikut adalah tips untuk melakukan pemecahan masalah secara analitis,
1. Definisikan Masalah
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk melakukan pemecahan masalah secara analitis adalah mendefinisikan masalah yang sedang terjadi. Untuk mengetahui masalah yang sebenarnya sedang kita hadapi, kita harus fokus pada apa yang sedang ingin kita selesaikan terlebih dahulu. Masalah itu harus bisa didefinisikan dengan jelas dan tepat, sehingga tidak terjebak pada pikiran kemungkinan-kemungkinan lain yang muncul.
Agar kita dapat memfokuskan perhatian kita pada masalah yang sebenarnya, maka dalam proses mendefinisikan suatu masalah diperlukan upaya untuk mencari informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya. Dengan kelengkapan infromasi yang diperoleh tersebut, masalah akan dapat didefinisikan dengan tepat.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mendefinisikan masalah,
-
Fakta harus dipisahkan dari opini atau spekulasi, kita harus menggunakan data atau informasi yang objektif serta terpisah dari persepsi pribadi.
-
Tentukan pihak-pihak mana saja atau siapa saja yang terlibat dalam masalah tersebut. Semua pihak yang terlibat harus ada dalam porsi yang sama ditempatkan sebagai sumber informasi.
-
Definisikan dengan jelas hal apa yang dianggap tidak sesuai dengan yang seharusnya ada atau seharusnya terjadi. Dari ketidaksesuaian itu maka kita akan mampu menganalisa permasalahan yang sebenarnya.
2. Mencari Alternatif Pemecahan Masalah
Ketika sebuah masalah telah dapat didefinisikan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah mencari alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk menjadi solusi, atau mampu memecahkan permasalahan yang ada. Dalam hal ini kita diharapkan untuk tidak gegabah langsung mengambil satu atau dua alternatif yang muncul terlebih dulu, sebelum semua alternatif dapat ditampung dengan baik.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mencari alternatif,
-
Cari dan tampung sebanyak-banyaknya alternatif yang memiliki kemungkinan untuk kita gunakan.
-
Alternatif-alternatif yang ada harus dapat menyelesaikan masalah yang telah didefinisikan dengan baik. Kemungkinan masalah lain yang muncul dapat diabaikan, jika efeknya kecil dan tidak sampai mempengaruhi masalah utama yang akan diselesaikan.
-
Alternatif-alternatif yang ada harus mempertimbangkan efek atau juga akibat sebagai konsekuensi yang mungkin muncul dari penyelesaian masalah utama, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
-
Urutkan semua alternatif yang muncul dari yang paling besar kemungkinannya untuk digunakan dengan resiko yang seminimal mungkin, hingga yang paling kecil peluangnya untuk digunakan.
3. Membuat Pilihan dan Terapkan Solusi
Dalam upaya menerapkan solusi terhadap suatu masalah, kita harus lebih sensitif terhadap kemungkinan-kemungkinan maslah baru yang bisa muncul dari pilihan yang kita buat. Prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan dengan banyak pertimbangan, akan mampu memperkecil resiko timbulnya masalah baru. Atau juga memungkinkan kita untuk menjadi siap menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi, sebagai akibat dari solusi yang kita terapkan.
Pemilihan waktu yang tepat dan proses pengurutan yang benar ketika membuat alternatif masalah, akan menghasilkan solusi dan pilihan yang terbaik. Selain itu tahapan penerapan solusi juga tidak bisa lepas dari proses pendefinisian masalah yang sebenarnya. Dengan begitu maka dari pendefinisian masalah yang muncul dan proses mencari alternatif, akan mampu menerapkan solusi yang terbaik dari banyaknya pilihan yang muncul.