Manusia adalah makhluk individu dan sosial. Kedua aspek tersebut menjadi faktor utama dalam pembentukan kepribadian seseorang. Manusia dipengaruhi oleh lingkungannya(eksternal) selain faktor-faktor bawaan individual. Pengalaman atau proses belajar menjadi faktor penentu pembentukan kepribadian yang bersifat unik atau khas dibandingkan dengan orang lain.
Individu memiliki potensi bawaan yang berbeda, seperti bentuk fisik, indera, potensi, bakat, atau juga pikiran dan perasaan. Potensi tersebut akan memengaruhi proses komunikasi dan interaksi dengan lingkungan sekitar guna pembentukan kepribadian. Situasi budaya dan sosial lainnya menjadi faktor paling menentukan dalam kepribadian. Artinya, kepribadian ditentukan oleh faktor sosial dan individual yang bersifat psikologis dan faali. Faktor bawaan (nature) dan sosial-belajar (nurture) menjadi dua hal yang saling mendudkung dalam perkembangan kepribadian.
Teori perbandingan sosial menjelaskan bahwa manusia cenderung melakukan perbandingan untuk menentukan posisi dirinya dalam lingkup sosial. Hal ini yang akan membentuk identitas kelompok. Kelekatan pada kelompok juga turut membentuk kepribadian. Karena itu, kepribadian sering kali identik dengan identitas sosial sekaligus. Individu dalam kapasitasnya, memiliki keterkaitan dengan kelompoknya.
Apa yang dimaksud dengan faktor internal?
Apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dirasakan oleh seseorang, adalah bagian dari pengalaman seseorang menggunakan indera yang dimilikinya. Reaksi yang muncul dari apa yang didapatkan oleh indera seseorang, akan menjadi sebuah aktivitas sebagai hasilnya. Apa yang dilakukan seseorang, juga merupakan hasil dari sebuah dorongan yang muncul dari dalam dirinya, entah itu berasal dari buah pikiran, atau dari perasaan seseorang yang mengawalinya.
Selain itu, seseorang melakukan suatu aktivitas juga bergantung pada kemampuan yang ada dalam dirinya, yang dipengaruhi oleh bentuk fisik, atau berdasarkan pada bakat dan potensi yang dimilikinya. Aktivitas yang dilakukan satu orang dengan orang lainnya pasti akan berbeda. Karena itu adalah hasil reaksi dari apa yang didapatkan oleh indera, serta dorongan dari pikiran atau perasaan seseorang, yang dilakukan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dari hal-hal yang dilakukan dalam aktivitas seseorang ini lah, dia akan mendapatkan sebuah pembelajaran alami yang berasal dari sebuah pengalaman. Konsep ini banyak dipakai dalam program pengembangan kepribadian, yang biasanya dilakukan melalui kegiatan out bound training dan outdoor activity. Konsep ini sering dikenal dengan istilah experiental learning atau belajar dengan mengalami. Karena dari pengalaman lah, kepribadian seseorang akan terbentuk.
Apa yang dimaksud dengan faktor eksternal?
Selain faktor internal yang telah diuraikan di atas, faktor lingkungan(eksternal) juga memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Hal itu seperti interaksi sosial, adat dan budaya yang berkembang dalam masyarakat, kejadian/peristiwa yang dialami, hingga sistem tatanan kehidupan yang ada. Dalam ruang kecil, lingkungan antara satu keluarga dengan keluarga yang lain pun sudah memiliki banyak perbedaan. Apa lagi jika bicara dalam skala yang lebih besar seperti wilayah atau daerah.
Perbedaan-perbedaan itu lah yang kemudian juga memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap orang. Secara sederhana, faktor lingkungan dapat dipahami sebagai faktor yang memberikan interaksi pada faktor personal(internal). Sehingga faktor internal yang dimiliki oleh seseorang akan bereaksi menjadi sebuah aktivitas yang dilakukan. Dan kemudian aktivitas tersebut akan tercermin dalam sikap dan perilaku seseorang.
Bagaimana seorang anak belajar memahami kehidupan dari apa yang dilakukan oleh orangtuanya, dalam lingkungan yang kecil sebuah keluarga. Kemudian belajar dari adat dan budaya yang berkembang di masyarakat dalam lingkungan yang lebih besar. Atau juga belajar dari lingkungan lain yang dia temui di dalam kehidupan.
Dari proses pembelajaran itu seseorang akan mengalami interaksi dengan hal-hal yang tidak melekat dalam dirinya. Namun hal-hal itu mampu untuk mempengaruhi apa yang ada dalam dirinya. Karena itu lah faktor eksternal juga memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian seseorang.
[…] Potensi tersebut akan memengaruhi proses komunikasi dan interaksi dengan lingkungan sekitar guna pembentukan kepribadian. Situasi budaya dan sosial lainnya menjadi faktor paling menentukan dalam kepribadian. […]