Apa Saja Yang Akan Dialami Remaja Pada Masa Perkembangannya?

3
7334

Setiap orang dalam perkembangan hidupnya akan melewati beberapa tahapan. Berjalannya waktu dan bertambahnya umur menjadikan seorang tumbuh dan berkembang mengarah pada kedewasaannya.  Anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa. Pada proses pendewasaan ini seorang anak akan mengalami satu fase peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Fase dikenal dengan masa remaja: masa ketika seorang anak mencari jati diri sebelum menjadi seorang pribadi yang dikatakan dewasa.

Pada masa remajaadalah  masa yang rentan. Mengapa rentan?  Istilah rentan menunjukkan potensi terjadinya  banyak hal yang memengaruhi tumbuh kembang seseorang pada masa ini. tidak sebatas  pertumbuhan atau perkembangan fisik yang dipengaruhi oleh faktor biologis, seorang anak juga menghadapi perkembangan psikologis yang memengaruhi kepribadiannya.

Perkembangan fisik seorang remaja yang sangat menonjol adalah berkembangnya organ seksual. Perkembangan tersebut dibarengi dengan perubahan perilaku sesuai  dengan perkembangan tersebut. Pada masa inilah seorang remaja memiliki keingintahuannya yang berhubungan dengan konsep orang dewasa. Tak heran jika masa ini sering disebut sebagai masa pencarian. Remaja mencari jawban atas pelbagai perubahan yang dialaminya. Upaya pencarian tersebut akan merujuk pada lingkup terdekatnya:  orangtua, saudara yang lebih tua, guru dan teman sebaya. Pencarian dapat juga dilakukan dengan mencari asupan kognitif, seperti melalui buku atau referensi di internet.

Dalam pemenuhan rasa keingintahuan ini, penting bagi orangtua untuk bisa memberikan pengarahan. Orangtua perlu membantu anak menemukan jawaban yang dibutuhkan menjawab kegelisahan psikologisnya. Hal ini diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang mungkin saja terjadi disebabkan karena pendidikan atau jawaban yang salah atau kurang tepat atas rasa keingintahuan tersebut. Dengan pendidikan yang baik dari orangtuanya, seorang remaja akan terhindar dari pengaruh kurang baik yang mungkin dia dapatkan dari proses interaksi dengan lingkungan sosialnya.

Berikut ini adalah hal-hal yang akan dialami seorang remaja pada masa perkembangannya,

Membandingkan keadaan fisiknya dengan orang lain

Banyak remaja yang pada masa awal kedewasaannya belum bisa menerima keadaan fisiknya dengan bijak. Mereka selalu menginginkan dirinya untuk bisa menjadi seperti orang lain yang dianggap lebih baik dari dirinya. Karena itu tak jarang dia akan meniru apa yang ada pada orang lain yang dianggap lebih baik. Bahkan tak jarang seorang remaja akan mengubah dirinya untuk meniru seorang artis atau figur yang diidolakannya.

Hal ini karena seorang remaja selalu menginginkan dirinya untuk bisa menjadi yang terbaik atau memiliki kelebihan diantara teman sebayanya. Ingin mendapatkan perhatian dari lawan jenisnya, atau hanya sekedar ingin terlihat berbeda dari teman-temannya. Minimnya rasa percaya diri yang disebabkan karena anggapan dirinya memiliki kekurangan, akan menjadi pendorong untuk melakukan hal-hal yang menurutnya dapat menjadikan dirinya menjadi seperti apa yang diharapkan. Jika tidak mendapatkan pemahaman yang baik, maka bukan tidak mungkin jika seorang remaja akan melakukan hal yang di luar batas wajarnya.

Menginginkan kebebasan dengan apa yang dia lakukan

Seorang remaja selalu ingin berekspresi atau melakukan sesuatu hal yang baru, hal ini untuk memenuhi rasa keingintahuannya akan beberapa hal. Perilaku seperti ini terkadang membutuhkan sebuah kebebasan baik dari orangtua maupun dari aturan-aturan lain yang melekat pada dirinya. Karena itu tak jarang akan memunculkan sebuah pertentangan antara orangtua dengan anak, atau juga pertentangan terhadap aturan yang berlaku pada dirinya. Membolos sekolah misalnya, adalah hal yang dilakukan seorang remaja yang menunjukan pertentangan terhadap aturan yang berlaku pada dirinya.

Jika orangtua tidak memahami dan menyadari perilaku dari remaja yang seperti ini, maka orangtua akan mengekang anaknya dengan banyak aturan. Dari pengekangan ini lah justru banyak remaja yang akhirnya melakukan pemberontakan dengan melakukan hal-hal yang di luar batas wajarnya. Pemberontakan ini tidak dilakukan hanya pada orangtuanya saja, tapi emosional dari remaja akan membuat dia juga melakukan pemberontakan pada aturan-aturan yang diterapkan oleh orang lain. Maka bukan tidak mungkin seorang remaja akan melakukan pemberontakan pada aturan norma sosial atau bahkan juga aturan hukum yang berlaku.

Mencari tahu atau mulai mencoba-coba perilaku seksual

Berkembangnya hormon seksual pada diri seorang remaja secara alamiah yang juga ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Akan mempengaruhi perilaku seorang remaja yang juga mengarah pada perilaku seksual untuk memenuhi keingintahuannya atau kebutuhan seksualnya. Rasa penasaran untuk memenuhi hasrat seksualnya, akan mendorong seorang remaja untuk mulai mencoba hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan seksualnya. Dimulai dari ketertarikan dengan lawan jenis yang kemudian diartikan sebagai perasaan jatuh cinta, lalu berpacaran dan melakukan hal-hal seperti bergandengan tangan, berciuman atau berpelukan, merupakan perilaku yang terjadi karena dorongan seksual yang dirasakan pada diri seorang remaja.

Selain perilaku seksual dengan lawan jenis, tak jarang seorang remaja juga melakukan pemenuhan hasrat seksualnya yang dilakukan sendiri. Onani yang dilakukan oleh remaja laki-laki atau masturbasi yang dilakukan oleh remaja perempuan, adalah suatu bentuk penyimpangan yang dilakukan seorang remaja untuk memenuhi hasrat seksualnya. Karena itu penting bagi orangtua untuk memberikan pendidikan seks pada anaknya yang telah menginjak masa remaja. Hal ini untuk menghindarkan seorang remaja pada perilaku seksual yang melanggar norma, agama, atau bahkan hukum. Dengan pemahaman yang benar tentang seks, seorang remaja akan mengetahui batasan-batasan yang diperbolehkan dan tidak dalam perilaku seksualnya.

Mencari eksistensinya dalam lingkungan sosial

Interaksi sosial yang dilakukan seorang remaja dengan teman sebayanya atau juga dengan orang lain dalam lingkungan sosialnya, menjadikan seorang remaja akan mencari posisi atau porsi dirinya untuk berada dalam sebuah komunitas sosial atau juga masyarakat. Dalam hal ini seorang remaja akan mencari tahu peran dirinya yang mungkin dilakukan dalam kehidupan sosialnya. Seorang remaja akan mulai mengukur kemampuan yang dimilikinya, yang kemudian bisa dia gunakan untuk menunjukan eksistensi dirinya.

Menjadi penting seorang remaja untuk bisa ikut dalam sebuah organisasi, karena dengan begitu maka upaya untuk mencari eksistensi dirinya dalam lingkungan sosial dapat tersalurkan dalam hal yang positif. Bukan tidak mungkin jika tidak ada ruang yang tepat untuk mewadahi keaktifan dari seorang remaja, maka dia akan mencari eksistensi dirinya dengan cara yang lain. Perilaku nakal yang dilakukan oleh seorang remaja, juga sebetulnya adalah dalam rangka menunjukan eksistensi dirinya. Karena itu, orangtua juga bisa berperan untuk ikut mengarahkan anaknya pada kegiatan-kegiatan positif yang justru bermanfaat pada pengembangan kepribadian seorang remaja.

 

 

Berbagi dan Diskusi

3 COMMENTS

  1. […] Jika merujuk pada usia, ada berbagai macam umur yang melaksanakannya, namun semuanya lebih pada kebiasaan ataupun tradisi masyarakat setempat. Ada yang melaksanakan sunat pada saat bayi sedang berumur harian, ada yang setelah anak berumur balita, namun ada anak yang telah menginjak bangku sekolah dasar, bahkan ada pula mereka yang jelang usia remaja. [Baca juga: Apa Saja Yang Akan Dialami Remaja Pada Masa Perkembangannya?] […]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here