Inilah Sejarah Islamic State in Iraq and Syria (ISIS)

0
6423
Sejarah ISIS
Sejarah ISIS

Negara Islam di Irak dan Syria (ISIS) menjadi salah satu percakapan terhangat di seantero dunia. Gerakan yang menyebut dirinya sebagai al-Dawlah al-Islāmīyah fī al-ʻIrāq wa-al-Shām (الدولة الاسلامية في العراق والشام ), Islamic State in Iraq and Syria merupakan geraka sekaligus negara yang tidak diakui di Irak dan Syria. Sebagai sebuah gerakan, ISIS merupakan salah satu gerakan kelompok garis keras yang bertentangan dengan keumuman pemahaman Islam tentang Jihad.

Respon terhadap ISIS di Indonesia cukup beragam. Nahdlatul Ulama dan Perserikatan Muhammadiyah selaku dua organisasi Islam terbesar di Indonesia menyatakan penolakan terhadap gerakan ini. Din Syamsudin selaku Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa kelompok ini lebih berbahaya dibandingkan dengan gerakan radikal lain yang berkembang secara global dan masuk ke Indonesia [1. Din: Khilafah Baghdadi tidak ada dalam Sejarah Islam. MetroNews diakses pada 13 Agustus 2014]. Senada dengan Muhammadiyah, NU menyatakan penolakan dan ketidaksepahaman pada gerakan yang berkembang di Irak dan Syria ini. Said Agil Siraj, Ketua Umum PBNU, menyatakan sifat dasar Islam bertolak belakang dengan sifat yang dipelihara oleh ISIS, salah satunya membunuh ulama yang tidak sepaham dengan gerakan ISIS [2. NU Ajak Tolak Gerakan ISIS. Kompas diakses pada 13 Agustus 2014]. Pendapat lain dari yang menyebut ISIS seperti gerakan Khawarij pada zaman Ali bin Abi Thalib [3. Seluruh Masyarakat Muhamadiyah agar Tidak Terpengaruh ISIS. Muhammadiyah Pekalongan diakses pada 13 Agustus 2014].

ISIS pada mulanya didukung oleh beberapa gerakan Suni di wilayah Irak. Beberapa organisasi yang mendukung dan menjadi bagian dari gerakan ISIS, antara lain Al-Qaeda Irak, Dewan Syura Mujahidin, Jund al-Shaba, Katbiyan Ansar at-Tauhid was Sunnah. Gerakan ini turut didukung oleh beberapa suku yang bermazhab sunni di Irak. Gerakan ISIS dilekatkan dengan sosok Abu Bakar al-Baghdadi yang menjadi pemimpin utama gerakan. Di bwa kepemimpinan al-Baghdady, ISIS sempat bergabung menjadi bagian dari Al-Qaeda. Perseteruan antara ISIS dan Al-Qaeda terjadi ketika ISIS dinilai menimbulkan perpecahan. Front Al-Nusra yang mengklaim sebagai satu-satunya representasi Al-Qaeda di Suriah akhirnya melancarkan perlawanan terhadap ISIS  [4. Sejarah ISIS. Wikipedia. Diakses pada 13 Agustus 2014].

Abu Bakar Al-Baghdady memimpin ISIS sejak tahun 2010. Abu Bakar menggantikan Abu Umar Al-Bagdadi yang mati dalam perang. Umar  ditunjuk pada tahun 2006 sebagai pimpinan Negara Islam Irak yang dideklarasikan oleh Majlis Syura Mujahidin.

Negara Islam Irak berkembang menjadi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah terjadinya krisis politik yang melanda Suriah. Pada perang Suriah antara militer di bawah Pimpinan Presiden Bashar al-Asaad,tentara ISI turut membantu pejuang oposisi Suriah untuk memerangi pasukan al-Asaad.  Kemenangan pasukan yang dibantu negara Islam Irak di beberapa wilayah Suriah menempatkan wilayah tersebut di bawah kendali Negara Islam Irak. Pada April 2013, Negara Islam Irak dideklarasikan sebagai negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Belakangan, al-Baghdady mengklaim sebagai pimpinan khilafah dunia yang menuntut seluruh ummat Islam untuk berbaiat kepadanya.  Meski keberdaan ISIS tidak diakui dunia, de facto gerakan ini menguasai 400.000 km2 wilayah Irak dan Suriah. Luas kekuasaan ISIS telah melebihi luas beberapa negara di kawasan Timur Tengah, seperti Qatar, Bahrain dan Yaman.

Berbagi dan Diskusi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here