Inilah Efek Negatif Penggunaan High Heels bagi Perempuan

7
7114
Bahaya Sepatu High Heels, efek sepatu high heels
Bahaya Sepatu High Heels

Sepatu berhak tingg (high heels) sudah menjadi bagian dari gaya hidup wanita modern. Tidak semata berfungsi sebagai sepatu –formal maupun informal– sepatu jenis ini merupakan bagian dari fashion dan gaya hidup. Tak elak banyak perempuan yang sangat mengidamkan dan melekatkan penggunaan sepatu jenis ini sebagai bagian dari aktivitas harian dan rutin. Bepergian ke kantor, sekolah, kampus atau sekedar berbelanja ke mall dirasa kurang lengkap apabila tidak menggunakan sepatu jenis ini.

Penggunaan sepatu high heels memang dapat menunjang penampilan secara umum. Menggunakan sepatu ini, perempuan akan tampak proporsional: lebih tegap dan tinggi. Di balik itu, perempuan perlu menyadari sederet bahaya dan efek negatif yang mengintai di balik penggunaan sepatu khas perempuan yang sudah mendunia ini. Mengapa high heels membahayakan kesehatan dan tubuh? Secara prinsipil, penggunaan sepatu ini memaksakan tubuh untuk berjalan dalam kondisi yang tidak normal dalam durasi yang cukup lama. Ini akan berimplikasi pada tubuh dan kondisi fisiologis itu sendiri.

Secara umum, inilah beberapa persoalan kesehatan yang dapat timbul akibat penggunaan high heels secara berkelanjutan dalam waktu lama:

Kerusakan pada syaraf dan tulang kaki

Penggunaan sepatu berhak tinggi mengakibatkan tubuh bertumpu pada tulang yang kecil. Ini akan berbeda dengan berjalan dalam kondisi yang normal. Pekerjaan esktra tertumpu pada kaki untuk menopang beban yang seharusnya ditahan oleh permukaan telapak kaki yang lebih lebar. Beban berlebihan ini akan memberikan efek negatif pada otot dan syaraf kaki. Hal ini akan berimplikasi lebih pada otot dan tulang kaki apabila penggunaan sepatu jenis ini sering dilakukan dan dalam durasi yang cukup panjang. Implikasi jangka panjangnya adalah kerusakan otot dan tulang kaki [1].

Gangguan Seks Akibat High Heels

Perubahan dan gangguan yang terjadi pada otot kaki berimplikasi negatif pada otot panggul. Otot panggul, sementara, memainkan peran penting dalam hubungan seksual. Otot panggul menjadi penyangga penting dalam hubungan seksual dan proses persalinan. Gangguan pada otot kaki membuat otot panggul juga tidak dapat bekerja secara maksimal. Penggunaan high heels secara terus menerus dapat berimplikasi pada gangguan ini.

Gangguan Lutut dan persendian kaki

Penggunaan heels yang terlalu tinggi juga dapat berimplikasi pada lutut dan persendian kaki. Osteoartritis adalah akibatnya. Osteoartritis adalah gejala nyeri pada persendian akibat imflamasi ringan. Gesekan antar tulang pada bagian persendian kaki akan menjadi lebih sering terjadi saat menggunakan high heels. Hal tersebut merupakan efek dari berat beban yang ditumpu oleh kaki secara tidak proporsional.  Jaringan tulang rawan pada kaki (kartaligo) yang berfungsi menutup persendian akan bermasalah saat kaki sering mengangkat beban di luar bobot normal [4].

Gangguan Kehamilan

Ibu Hamil sagat tidak dianjurkan untuk menggunakan sepatu high heels. Penambahan hormon relaxin yang dapat menimbulkan efek nyeri pada penggung dapat diperparah dengan penggunaan high heels. Kecenderungan tubuh untuk melengekung akibat sepatu berhak tinggi menjadi faktor pemicunya. Jika ibu terpaksa menggunakan jenis sepatu ini, ada baiknya mempertimbangkan agar ketinggian hak sepatu tidak melebihi 5 cm.

 

 

Sumber Rujukan:

[1]. The Harm in High Heels. Ostheopatic.org, diakses pada 19 Agustus 2014

[2] Ilustrasi Gambar Perempuan menggunakan High Heels. Pixabay.com, diakses pada 19 Agustus 2014

[3]  Unable to Reach an orgasm during sex? Your High Heels could be to blame. thehealthsite.com, diakses pada 19 Agustus 2014

[4] Osteoartritis. Arthritis.org, diakses pada 19 Agustus 2014.

[5] Is it true that I shouldn’t wear high heels while I’m pregnant?. Babycenter.co.uk, diakses pada 19 agustus 2014

Berbagi dan Diskusi

7 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here