Daftar Isi
Sepeninggal Colin Edwards dari GP Moto musim 2014 jelas membuat Valentino Rossi, sang legendaris yang acap di juluki “The Doctor,” menjadi pembalap tertua pada kelas bergengsi tersebut. Namun usia tua ternyata tak membuat orang-orang bersukarela meninggalkan Vale, sebaliknya justru para penggemar semakin mengelu-elukan kepiawaiannya dalam mengendarai kuda-besi tersebut.
Banyaknya dukungan dari para penggemar memberikan Rossi tak patah semangat. Meski telah berusia lebih dibanding pembalap lain, dan walaupun telah berganti team berulangkali juga, namun dia masih mampu memberikan jawaban para penggemar dengan prestasi, yaitu ditandai acap naik podium. Selain itu ada pula aksi dan gayanya yang aneh namun sangat menghibur dan banyak ditiru oleh pembalap lain, ialah gaya menurunkan kaki pada saat berada di tikungan.
Gaya menurunkan kaki yang dipelopori oleh Rossi ini dijuluki sebagai The Rossi Leg Wave ataupun The Rossi hanging-foot. Tak banyak orang paham dengan gaya tersebut, yang diketahui bahwa pembalap MotoGP lain ternyata ikut memraktekan gaya ini.
Apa Maksud Valentino Rossi Mengangkat Kakinya?
Banyak orang pastinya hendak mengetahui tujuan Vale mengangkat satu kakinya dikala sedang melaju pada tikungan. Munculnya pertanyaan itu sangat bisa dipahami, pasalnya bukankah dengan mengangkat kaki dari footstep dan lalu hampir menyeretnya di atas permukaan jalan justru membutuhkan konsentrasi berbeda dengan berbagai resikonya? Menanggapi pertanyaan itu Rossi hanya berujar “So, naturally.” Artinya hal itu dilakukannya secara alamiah, reflek.
Pada akhirnya ada beberapa asumsi yang timbul dari masyarakat ikhwal nikmatnya Rossi melakukan gaya ‘Leg Wave‘ tersebut
-
Short – Cornering
Gaya itu diterapkan demi memberikan keseimbangan pada posisi short – cornering , artinya menyeimbangkan diri dalam kondisi berkecepatan tinggi. Meski ada yang meragukan, namun ada yang melihat gaya balap Rossi ini persis dengan yang dilakukan oleh seekor Cheetah dalam gaya berlarinya yang acap menggunakan ekor sebagai penyeimbang.
-
Making Rossi Trend
Kemungkinan yang kedua adalah sebatas Making Rossi Trend. Selain sebagai pembalap, Rossi memiliki juga jiwa seorang entertainer, oleh karenanya tak heran ketika Rossi mempopulerkan gaya itu maka pembalap lain seolah turut mengikuti manuvernya
-
Trick
Gaya ini dimungkinkan sebagai bagian dari trick pembalap yang tak mau memberi ruang pada lawan dalam melakukan overtaking.
-
Avoid Penetration
Yang lebih lucu lagi, gaya ini dimungkinkan demi mencegah lawan melakukan penetrasi, dimana ada kemungkinan lawan dari belakang menduga Rossi dalam posisi tak seimbang, sehingga akan mengandung resiko apabila mengambil ruang tersebutdari belakangnya.
Itulah beberapa kemungkinan yang bisa saja diasumsikan oleh banyak orang. Yang pasti menerapkan gaya “menurukan kaki pada saat menikung” alias ‘Leg Wave Style’ tetap membutuhkan keseimbangan tinggi dan tentunya juga disertai kebiasan dari latihannya. Oleh karenanya, ketika Rossi bilang “It’s so naturally” yang menyiratkan seolah ia melakukannya tanpa alasan, adalah hal yang sangat susah untuk dicerna. Pastilah ada alasannya, bukan?
Kesaksian Ahli dari UCLA
Dari keraguan masyarakat penggemar MotoGP terhadap pernyataan Rossi yang cenderung melakukannya sebagai gerakan refleks tersebut, para ahli banyak yang meyakini pada alasan nomor satu. Yaitu menciptakan keseimbangan sebagaimana yang dilakukan oleh binatang cheetah. Bahwa Cheetah juga mampu berbelok dan menikung tanpa harus menurunkan kecepatannya dengan alasan memberdayakan ekor guna menyeimbangkan tubuhnya.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh seorang ahli dari Universitas UCLA, ekor binatang Cheetah sangat berpengaruh terhadap perubahan arah lari, dimana ekor cheetah akan tegak keatas jika mengerem, dan akan tegak ke kiri pun ke kanan tatkala berbelok arah dalam keadaan berlari dengan kecepatan tinggi. Hal ini memberikan bukti bahwa pergerakan cheetah ini serupa dengan gaya Rossi dan pembalap lain yang menempatkan sebuah kaki pada kondisi tidak sedang center. [uth]
Sumber Rujukan;
[1] The truth behind the rossi leg-wave www.motomatters.com Diakses pada 14 September 2014
[2] Gambar “Rossi Leg Wave in the Circuits” cdn.sindonews.net Diakses pada 14 September 2014
[…] dormitory mirip dengan hostel dan serupa dengan asrama, yaitu rumah huni yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi banyak orang, […]
[…] yang pada lembarannya tertuliskan tahun sesuai masa pembayaran. Keberadaan plembir ini bisa jadi serupa dengan STNK, yaitu setiap satu sepeda kayuh harus memiliki satu plembir, yang menjadi pembeda […]
[…] didataran tinggi Dieng. Jenis pohon carica ini, dari akar, batang pohon, hingga daunnya memang serupa dan sama persis dengan pohon pepaya, bahkan daunnya juga sama-sama pahit […]
[…] lebih dari 15 tahun motoGP diramaikan oleh “sang legendaris” Valentino Rossi, maka era 2010 kelas balapan ini juga diramaikan kembali oleh seorang “bocah ajaib” […]
[…] tinggi maksimum tidak lebih dari 120 mm. Apabila dibiat secara berulang, penempatan alat pembatas kecepatan ini harus disesuaikan dengan kajian disesuaikan dengan kondisi […]
[…] di 30km sebelah utara-timur Florence Tuscany, Mugello merupakan sirkuit modern di negara kelahiran The Doctor Valentino Rossi dengan fasilitas yang sangat baik. Diibeli oleh pihak Ferrari, pada tahun 1988 sirkuit ini […]
[…] bangsawan Genoa yang diasingkan ke Paris di tahun 1848. Ayahnya Raffaele Pareto adalah seorang insinyur sipil Italia, ibunya Marie Metenier, seorang perempuan […]
[…] tersebut akan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf sehingga bisa memacu produksi hormon adrenalin. Padahal mekanisme kerja kafein menyaingi fungsi adenosin, yaitu salah satu senyawa yang dalam […]
[…] kehilangan. Lebih lanjut bagian Humas Polri mengabarkan bahwa bagi pihak yang kehilangan surat kendaraan, hanya diwajibkan menuruti syarat-syarat dan prosedur pengurusan yang […]