Inilah Cara Membuat Nutrisi Tanaman dari Bahan Temulawak

1
6559
pixabay.com

Nutrisi adalah unsur penting yang dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Tanah sebagai media tumbuh tanaman menyediakan banyak unsur mineral yang dibutuhkan tanaman. Pengolahan tanah yang baik dan berkelanjutan menjadi hal yang harus diperhatikan dalam bercocoktanam.

Nutrisi yang terkandung dalam tanah diserap oleh tanaman menggunakan akar. Selain akar, daun juga memiliki fungsi yang sama untuk menyerap nutrisi dari alam. Karena itu, pemeliharaan tanaman tidak hanya dilakukan dengan proses pemupukan pada tanah atau media tanam lainnya. Pemberian nutrisi pada batang dan daun tanaman juga menjadi hal penting untuk dilakukan. Pemberian nutrisi pada batang dan daun tanaman akan mampu merangsang pertumbuhan yang lebih baik bagi tanaman.

Salah satu bahan tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk membuat nutrisi tanaman adalah temulawak. Temulawak merupakan tanaman obat yang dimanfaatkan rimpangnya untuk membuat obat tradisonal. Temulawak juga banyak digunakan sebagai bahan membuat jamu yang memiliki banyak khasiat, untuk menambah nafsu makan misalnya. Tanaman ini dapat dengan mudah ditemui di pulau jawa karena banyak dibudidayakan oleh petani.

Membuat nutrisi tanaman menggunakan bahan temulawak caranya sangat mudah. Bahan baku yang dibutuhkan hanya umbi temulawak dan gula merah dengan perbandingan yang sama. Alat-alat yang dibutuhkan juga sangat sederhana, hanya berupa toples plastik, baskom, pisau, karet dan kertas buram atau kertas yang memiliki pori. Bahan dan alat tersebut dengan mudah bisa kita dapatkan dan banyak tersedia di sekitar kita.

Cara membuat

  • Siapkan bahan temulawak dan gula merah dengan perbandingan yang sama atau 1 : 1. Iris temulawak dengan pisau menjadi bagian tipis-tipis, kemudian gula merah disisir untuk menjadi lebih halus.

  • Masukan temulawak dan gula merah yang telah diiris ke dalam baskom, kemudian campur dan remas kedua bahan tersebut dengan tangan hingga mengeluarkan air.

  • Bahan yang telah diremas bersama dengan airnya kemudian dimasukan semua ke dalam toples plastik, tutup toples menggunakan kertas buram atau kertas berpori dan ikat dengan karet.

  • Simpan toples yang telah tertutup rapat di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung, lama penyimpanan selama 7 hari untuk proses fermentasi secara alami.

  • Setelah 7 hari buka toples dan lakukan penyaringan untuk memisahkan larutan hasil fermentasi dengan ampas temulawaknya. Larutan yang telah disaring siap digunakan dicampur dengan air biasa untuk menyemprot tanaman.

Penyemprotan nutrisi dari bahan temulawak bisa dilakukan secara berkala. Sehingga daun dan batang tanaman akan mendapatkan nutrisi yang lebih baik. Cara ini akan lebih memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian nutrisi temulawak juga akan mempengaruhi kualitas buah yang dihasilkan tanaman.

Berbagi dan Diskusi

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here