Daftar Isi
Sebagaimana G 30 S/PKI, di media sosial beberapa akun mengungkapkan bahwa tanggal 26 September 2014 bisa pula dijadikan sebagai sebuah judul film bertema serupa, yaitu G 26 S/PD. Ungkapan tersebut tentu adalah “kalimat satire” dari beberapa masyarakat sebagai ungkapan rasa kecewa usai menyaksikan sidang yang terjadi di parlemen dan lalu memutuskan sebuah Rancangan Undang-Undang menjadi Undang-Undang berisi “Kepala Daerah tak lagi dipilih langsung oleh rakyat, melainkan kembali seperti zaman orde baru, yaitu dipilih oleh anggota parlemen yang tak lain adalah anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).”
Yang Marak di Sosial Media
-
G 26 S/PD
G 26 S/PD bisa dimaknai sebagai Gerakan yang dilakukan pada tanggal 26 bulan September oleh salah satu partai berinisial PD. Dikatakan sebagai Gerakan karena anggota partai PD justru melakukan “Walk Out” tatkala melakukan sidang paripurna di gedung parlemen, padahal justru petinggi partai inilah yang sempat menikmati prosesi pemilihan langsung. Hanya saja petinggi partai ini pulalah yang melakukan pengajuan Rancangan Undang-Undang Pilkada agar pemilihannya kembali dilakukan oleh anggota DPR.
-
Shame On You SBY
Selain ungkapan G 26 S/PD, ada yang lebih ramai dan selama hampir 24jam sempat nangkring sebagai TTWW a.k.a Trending Topic World Wide, yaitu sebuah hashtag (tagar) #ShameOnYouSBY di sosial media Twitter. Sebagaimana dilansir beberapa media, merebaknya tagar #ShameOnYouSBY ini merupakan reaksi netizen terhadap sikap Partai Demokrat yang melakukan “walk out” pada sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membahas tentang Rencana Undang-Undang Pemilihan kepala daerah Pilkada (RUU PILKADA). Suara pada persidangan pengambilan keputusan soal UU Pilkada terbelah menjadi tiga, yaitu;
- Pro pemilihan Pilkada Langsung yang dimotori oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), hanya mampu mengumpulkan suara sebanyak 135
- Pro Pilkada melalui DPR Daerah (DPRD) masing-masing adalahdari partai PAN, PPP, Gerindra, PKS, dan Golkar, total semuanya unggul pada angka 256 suara.
- Demokrat yang pro dengan Pilkada langsung dengan 10 persyaratan, pada akhirnya hanya bisa meninggalkan sidang paripurna dengan cara ‘walk out.’ Hanya 6 orang saja yang tersisa pada suara pro dengan Pilkada langsung
-
Tagar #ShameOnYouSBY Menghilang
Setelah hampir 48jam lamanya, tagar #ShameOnYouSBY iba-tiba menghilang, namun sebelum menghilangnya hashtag tersebut, tercaat sudah ada sebanyak 297.000 tweet yang menggunakan tagar ini.
Pelaku penghilangan tagar #shamonyouSBY dari trending topic diduga adalah pihak twitter sendiri. Hal itu sebagaimana dikutip oleh The Next Web, yang menyatakan bahwa twitter bisa menghapus ataupun mempertahankan suatu konten di situs mereka apabila ada permintaan khusus dari pemerintah suatu negara. Apalagi pemerintah yang secara resmi memintanya, mampu memenuhi persyaratan yang telah diatur oleh pihak twitter.
The Next Web yang juga menjadi acuan berita dari banyak media juga memaparkan bahwa meski pihak twitter tidak menerapkan sistem sensor otomatis, akan tetapi praktik penghilangan satu tagar dari “trending topic” tetap dapat dilaksanakan sebab tindakan ini juga telah tertulis dalam kebijakan Twitter pada situs mereka. Baha apabila pihak pemerintah ataupun lembaga negara tertentu mengajukan keberatan terhadap sebuah kicauan, konten serta akun tertentu, dan jika selanjutnya dianggap memenuhi aturan, maka pihak pengelola akan menghapus, meredam atau menahan akses terhadap konten tersebut.
-
Muncul Tagar Shamed By You
Twitter adalah sosial media yang identik dengan tempat untuk “mengoceh.” Sehubungan dengan hal itu, karena Indonesia pada umumnya, dan Jakarta pada khususnya adalah tempat yang penghuninya banyak menggunakan akun twitter, tak pelak Jakarta dijuluki sebagai bagian dari kota tercerewet di dunia.
Sebagai netizen yang notabene adalah juga bagian dari rakyat yang memiliki hak (termasuk hak memilih langsung pemimpinnya), maka seperti tak kurang akal, bahwa selepas tagar #ShameOnYouSBY secara mendadak “dihilangkan” dari trending topic, maka tagar baru dimunculkan. Ialah #ShamedByYou yang juga tak memakan waktu lama langsung moncer memuncaki TTWW (Trending Topic World Wide).
Serupa dengan trending topics global ber-hashtag #ShameOnYouSBY, hashtag #ShamedByYou masih merupakan ungkapan ‘satire’ dari kekecewaan netizen, pasalnya tagar tersebut juga bisa disingkat sebagai “SBY”
Wikipedia Juga Mencatatnya
Hiruk-pikuk perpolitikan Indonesia acap menjadi bahan perhatian dunia, apalagi sekarang informasi semakin cepat dan mudah didapatkan oleh berbagai pihak. Termasuk didalamnya adalah proses demokrasi yang terjadi.
Hal itu bisa dipahamil, pasalnya Indonesia termasuk negeri besar yang dipandnag memiliki peringkat dalam menjalankan demokrasi. Hanya saja, kali ini banyak pihak juga telah menyorot, bahwa demokrasi yang terjadi di Nusantara ini sedikit mengalami kemunduran akibat RUU Pilkada yang diputuskan pada akhir bulan September 2014 ini.
Kebanggaan bisa saja menjadi milik Koalisi Merah Putih yang mendukung pilkada lewat DPRD, ataupun pihak Partai Demokrat pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berhasil melakukan aksi walk out dari sidang pembahasan. Namun sebaliknya, dunia menjadi semakin tahu juga mengenai ungkapan kekecewaan banyak penduduk Nusantara, yaitu melalui tagar ShameOnYouSBY yang tiba-tiba menghilang dari trending topic global Twitter, namun langsung berhasil digantikan oleh trending topic tagar ShameByYou. Kedua tagar tersebut tak memakan waktu lama untuk bisa langsung menjadi trending topic, dimana kalau dipahami keduanya mengadung pesan serupa, sebagai ungkapan kekecewaan warga yang bila diperhatikan seksama, maka hashtag tersebut ‘seolah’ memiliki kepanjangan akromin SBY.
Masyarakat global juga mengetahui kekecewaan warga akibat terjadinya aksi demo di dekat hotel tempat menginap Presiden SBY di Washington D.C. Amerika Serikat, pasalnya tatkala terjadinya sidang, SBY sedang mengadakan lawatan dalam rangka s idang ke-69 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Karena masyarakat global menjadi semakin tahu, tak elak satu situs “referensi global” bernama “wikipedia‘ juga telah mencatat hasil dari sidang Paripurna DPR tanggal 25 dan berakhir pada dinihari tanggal 26 September 2014 ini. Mengenai keberadaan tulisan di wikipedia ini, apakah akan tetap bisa dibaca, atau kelak juga akan ikut “dihilangkan,” semua tentu juga tak akan perah tahu. [uth]
Sumber Rujukan;
[1] Shame On You SBY id.wikipedia.org Diakses pada 28 September 2014
[2] Gambar Adalah Hasil Capture dari situs Twitter. Diakses pada 28 September 2014
[…] Salinan surat-surat berharga penting disimpan sebab akan memberikan manfaat sangat istimewa bagi kita tatkala sedang terkena masalah “kehilangan.” Pasalnya, hal ini akan bisa mempermudah kita untuk melakukan pengurusan surat-surat berharga tersebut pasca terjadinya kehilangan. […]
[…] di halaman Facebook menjadi lebih singkat dan pendek. Sisi baiknya, apabila kita tak menghendaki sebuah ocehan twitter disilangkan ke facebook, maka kitapun tinggal menghilangkan tagar #fb. Hal ini bisa menghindarkan […]
[…] banyak warga netizen menggemakan protes melalui akun media sosial bernama twitter, maka warga RT 1 Dayu, Sinduharjo, […]
[…] pun media apa saja yang pernah dipublikasikan, yaitu yang tak bersifat personal penyebarannya (sebagaimana email), […]
[…] dari para pesohor dan akadmeisi seperti Anies Baswedan dan Dahlan Iskan ini akhirnya menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden periode 2014 hingga 2019 dengan wakilnya adalah Jusuf Kalla, dan ditetapkan oleh […]
[…] Jokowi adalah nama tenar dari Joko Widodo, pria ceking bertampang kampung yang terlahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada tanggal 21 Juni 1961 yang merupakan Presiden Republik Indonesia pengganti Susilo Bambang Yudhoyono. […]