Karl Manheim lahir di Budapest, Hongaria, 27 Maret 1893. Karirnya sebagai akademisi berkembang di Jerman dan Inggris. Ia pernah menjadi dosen di universitas Heidelberg tahun 1920 dan mendapatkan gelar professor di universitas Frankfrut serta professor pendidikan dan sosiologi di universitas London.
Pada awal karirnya, Manheim merupakan seorang filsuf yang mempelajari bidang epistemologi. Ketertarikan Manheim terhadap sosiologi dimulai pada tahun 1920, dipengaruhi oleh Max Weber, Alfred Weber, Max Scheler dan Karl Marx. Pada tahun 1925, ia menjadi pengajar di universitas Heidelberg. Sebelum diasingkan oleh partai nazi ke Inggris, Manheim sempat menjadi pengajar di universitas Frankfrut.
Di London, ia mengajar di sekolah ekonomi dan ilmu politik. Di sinilah ia menjadi sangat tertarik dengan krisis demokrasi liberal dan ide-ide mengenai demokrasi. Pada tahun 1947, Manheim mendapat peluang untuk memimpin divisi Eropa dari Unesco. Sayangnya ia meninggal beberapa hari sebelum sempat menjalankan pekerjaan tersebut. Karyanya sebagai berikut;
- Ideology and utopia (1929)
- Man and society in an age of reconstruction (1940)
- Diagnosis of our time (1943)
Manheim telah banyak menyumbangkan buah fikirannya bagi perkembangan sosiologi. Antara lain dipeloporinya suatu cabang sosiologi, yang dinamakannya sosiologi pengetahuan, yang khusus menelaah hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan. Sosiologi pengetahuan pada dasarnya meliputi studi sistematis tentang pengetahuan, gagasan, atau fenomena intelektual umumnya. Menurutnya pengetahuan ditentukan oleh kehidupan sosial. Misalnya, Manheim mencoba menghubungkan gagasan sebuah kelompok dengan posisi kelompok itu dalam struktur sosial.
Kemudian, teorinya yang sangat terkenal adalah mengenai krisis. Akar dari segenap pertentangan yang menimbulkan krisis terletak dalam ketegangan-ketegangan yang timbul disemua lapangan kehidupan, karena asas laissez faire berdampingan dengan asas-asas yang baru dalam kehidupan ekonomi. Ini berlaku pula bagi lapangan-lapangan kehidupan lainnya. Perimbangan-perimbangan dalam masyarakat berkembang menurut asas yang baru, dan dalam hal ini manusialah yang harus memberi bentuk kepada perimbangan-perimbangan baru tadi. Akan tetapi dalam hal ini manusia gagal melakukannya. Inilah yang menyebabkan krisis.
Menurut Manheim, yang sangat perlu diadakannya suatu planning for freedom, yaitu semacam perencanaan yang diawasi secara demokratis dan menjamin kemerdekaan aktivitas-aktivitas individu maupun kelompok manusia, di dalam maupun di luar rangka perimbangan-perimbangan tersebut di atas. Dalam rangka planning for freedom tersebut, Manheim merintis pembentukan the international library of sociology and social reconstruction yang bertujuan untuk menelaah secara ilmiah persoalan-persoalan ekonomi dan perencanaan social yang merupakan persoalan penting dewasa ini.***
Kutipan;
[1] Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press, 1992, hlm 453-454
[2] George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, terj. Jakarta, Prenada Media, 2004, hlm 87
Sumber Rujukan;
[1] Karl Manheim (1893-1947) en.wikipedia.com Diakses pada 20 September 2014
[2] Gambar Karl Manheim www.pinterest.com Diakses pada 30 September 2014
[…] Karl Manheim terkenal dengan teori mengenai krisis yang akarnya terletak pada ketegangan-ketegangan di semua lapangan kehidupan […]
[…] [Baca Juga: Pemikiran Karl Manheim] […]