Daftar Isi
Congratulations to Bayo Gale on the winning artwork in our Creative Allies contest to design an alternate cover for “V”. Ini adalah barisan kalimat yang bisa dibaca pada situs resmi milik grup band ternama beraliran musik poprock dari Amerika, maroon 5. Selanjutnya tampilan yang terlihat setelah kalimat pembuka tersebut adalah penampakan sebuah gambar wajah macan yang memiliki garis gradasi berbentuk V ditampilkan di antara garis wajah, mata, hidung, hingga mulut, dan kemudian disusul dengan kalimat serupa di bagian bawahnya.
Barisan kalimat berbahasa Inggris itu tentu saja adalah kalimat yang memiliki nuansa sebagai ungkapan selamat kepada Bayo Gale atas kemenangannya dalam kontes kreatif dalam mendesain sebuah sampul untuk “V”
Apa arti dari “V” itu?
V adalah tema yang diusung oleh Maroon Five dalam meluncurkan album baru yang kelima ini. Demi mendapatkan desain sampul pada album tersebut, pihak maroon5 awalnya telah mengadakan kontest yang dibuka untuk umum, yaitu berupa kontes design dengan tema bebas. Dan pada akhirnya tertanggal 7 Oktober, sebagaimana tercantum pada situs resminya, grup musik asal Los Angeles, Amerika Serikat, ini telah mengumumkan pemenang desain tersebut yang tak lain adalah Bayo Gale, seoang pemuda asli Indonesia.
Siapa Bayu “Bayo Gale” Santoso?
Baik di dunia seni musik ataupun dalam bidang desainer grafis, Bayu Santoso yang juga memiliki nama alias Bayo Gale bisa jadi belum dikenal khalayak. Hal itu sangat bisa dipahami, karena remaja 19 tahun ini masih merupakan mahasiswa semester 3 di ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta yang belajar pada jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa. Sebagai mahasiswa yang baru mengenyam pendidikan di semester 3 tentu saja belum banyak kiprah yang dilaluinya.
Akan tetapi pada minggu pertama bulan Oktober 2014, nama Bayo Gale selah meledak dan langsung bisa membumbung tinggi berkat karyanya yang berhasil menjuarai sebuah kontes yang dilakukan band ternama, Maroon 5.
Pemuda kelahiran Sleman yang merupakan anak bontot dari 5 bersaudara ini memang memiliki kegemaran dalam bidang seni rupa. Oleh karenanya ia acapsecara “iseng” mengikuti kontes desain grafis, yang pada akhirnya bisa merasa “senang namun sekaligus kaget” karena keberhasilannya memenangkan kontes maroon 5.
-
Awal turut serta dalam kontes
Pemuda kelahiran 16 September itu awalnya mengetahui kontes adalah dari pengumuman pada akun Facebook milik Maroon 5. Begitu enemukan pengumuman syarat dalam mengikuti kontest, Bayu juga membuka website maroon 5 demi memperoleh kejelasan informasi. Dan bertempat dikamar kos yang berlokasi tak jauh dari kampus ISI Sewon – Bantul, Bayu kemudian membuat coretan sket di kertas, tepatnya seusai menelusuri beberapa sisi album band asal California tersebut.
-
Proses desain
Ide yang ditorehkan oleh Bayu mengalir begitu saja. Awalnya ada dua gagasan, selain sosok harimau ada pula pilihan berupa sosok burung hantu. Hingga pada akhirnya Bayo memantabkan diri untuk konsentrasi menggarap ide berupa harimau alias macan. Alasannya, sosok harimau memiliki filosofi tenang akan tetapi mematikan, dan juga misterius namun memiliki gerakan yang sangat lincah. Hal ini sesuai dengan apa yang diasumsikan oleh Bayo mengenai sosok grup band Maroon 5.
Setelah gagasan itu mantab, kemudian proses desain dilalui. Bayo menggunakan waktu selama 7 hari dalam proses finishing hingga terciptalah gambar wajah harimau yang menggabungkan unsur barat dan ornamen nusantara. Yaitu berupa penampakan layaknya ukiran dengan dominasi warna putih dipadu abu-abu dan juga cokelat. Dalam karya ini, meskipun akhirnya merasa bahagia dan bangga, namun Bayu juga memaparkan bahwa pekerjaannya ini terkesan buru-buru. Oleh karenanya agar proses pewarnaannya bisa cepat maka ia memakain tehnik brush painting. Namun justru hal inilah yang malah menjadi pembeda karena memang tak sebagaimana ia lakukan pada gambar-gambar lainnya.
-
Pemenang kontes artwork Billy Joel
Keberhasilan Bayo Gale dalam memenangkan kontes ternyata bukan kali ini saja, pasalnya pada tanggal 4 Juli 2014 ia juga menjadi pemenang dalam kontes artwork yang diselenggarakan oleh seorang pianist asal Amerika, Billy Joel. Kepada musisi kondang ini, Bayu mempersembahkan gambar sosok Billy Joel dan istana Kremlin yang divisualkan berwarna merah, hitam, dan juga warna krem.
Mengetahui Selera Pasar
Sebagai pelaku seni yang masih muda, keberhasilan pemuda yang memiliki akun Twitter @BayoGale ini tak datang dengan serta-merta, pasalnya ia juga selalu memanfaatkan segala kesempatan yang ada. Istilah yang dipaparkannya adalah “jangan pernah menutup pintu kesempatan yang telah dibuka, mencoba terlebih dahulu adalah sebuah kemenangan tersendiri dalam melawan musuh kemalasan. Perkara mampu memenangkan terhadap peserta lain atau hanya akan menjadi pihak yang kalah itu urusan belakangan, kita tak pernah tahu jika itu tak dilakukan.”
Lebih dari itu, ada kiat lain berujud mengenal selera pasar atuapun kemauan klien. Hal ini sebagaimana yang Bayo lakukan pada maroon 5, ia mengamati bahwa pada album Maroon 5 kali ini ada ‘Animals’ sebagai tajuk dari lagu yang diandalkan, oleh karenanya selain memiliki alasan berujud filosofi macan yang misterius, tenang, dan lincah, Bayo juga membidik pasar dari seleranya, sehingga desain covernya berupa binatang sebagai pengejawantahan “animals.” [uth]
Sumber Rujukan;
[1] Mahasiswa ISI Yogyakarta Menang Lomba Desain Album Maroon 5 www.beritasatu.com Diakses pada 12 Oktober 2014
[2] Bayu Santoso Menangi Desain Sampul Album Maroon 5 www.tempo.co Diakses pada 12 Oktober 2014
[3] Gambar Cover Album V Maroon 5 www.maroon5.com Diakses pada 12 Oktober 2014
[…] pengaruh kuat terhadap situasi yang ada. Contoh nyata adalah yang terjadi di wilayah Gunung Kidul Yogyakarta ini. Tatkala keterkungkungan masih melanda pada masa orde baru, maka banyak rakyat dipasung idenya, […]
[…] penghargaan pernah diraih Bakdi, diantaranya adalah dari Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dari Universitas Kebangsaan Malaysia, dari Oberlin College – Amerika Serika, dan dari […]
[…] Joko Widodo menempuh pendidikan dasar di sekolah kalangan orang-orang tak punya, yaitu SD Negeri 111 Tirtoyoso. Sekolah menengah beliau tempuh di SMP N 1 Surakarta, dan dilanjutkan di SMA 6 Surakarta. Selepas itu pendidikan tinggi ial tempuh di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. […]
[…] Darurat Republik Indonesia), yaitu tatkala pemerintahan Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta jatuh ke pihak Belanda yang memboncng tentara NICA pada Agresi Militer Belanda II tanggal 19 […]
[…] menolong pembaca demi memperoleh kenyamanan dalam menikmati sebuah tulisan. Pada seni tipografi, desain pengaturan huruf adalah elemen utama.yang tak bisa […]
[…] hukum di Universitas Leiden, Belanda tahun 1925, dan kemudian berturut-turut bekerja di pengadilan Yogyakarta, Bogor, Kebumen, serta […]
[…] yang kemudian akan dipanggil sebagai ayah serta ibu. Sedangkan kelucuannya merupakan hiburan dan hadiah terbesar diantara kerewelan yang akan menjadi warna lain pada perjalanan selanjutnya sebagai bunga […]
[…] menjadi istimewa bagi banyak orang karena ada hasil alam yang tak bisa dengan mudah ditemukan dan dinikmati pada […]
[…] dalam menikmati cakar ayam, pasalnya hampir semua HIK ataupun angkringan ( wedangan), utamanya di Yogyakarta pun Surakarta akan tetap […]
[…] Kusuma Sujana. Sang ayah adalah guru besar Fakultas MIPA di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, sedangkan sang ibu memiliki profesi sebagai dokter spesialis penyakit […]
[…] Magelang. Kabupaten Kulon Progo masih merupakan wilayah yang berada dibawah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta, sementara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo berada di area Karesidenan Kedu, Jawa […]
[…] teritori lebih dikuasai oleh Kementrian Hukum dan HAM dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia. Memang benar adanya, bahwa meskipun dekat dengan wilayah Kabupaten Cilacap, kepemilikan pulau ini […]
[…] khas itu juga menjadi icon dari daerah tersebut, sebagai contoh adalah gudeg yang identik dengan kota Yogyakarta, rendang yang sering menempel pada kota Padang, pekmpek yang acap diidentikkan dengan kota […]
[…] tahun yang biasanya dipenuhi dengan kegiatan penyambutan tahun baru menjadi tak biasa bagi sebagian warga Indonesia, pasalnya selepas perayaan Natal bagi sebagian warga nasrani, justru kabar sedih yang harus […]
[…] Sebagaimana telah dipaparkan, wisata alam cenderung menggali kekayaan alam yang diberikan oleh-Nya, dan lalu mengemasnya agar orang tertarik berkunjung dan bisa menikmatinya. Sejatinya telah banyak bermunculan wisata alam ini, baik berujud wisata gunung, wisata pantai, wisata danau, dan lain-lain. Sebagai contoh dari wisata alam ini salah satunya adalah wisata alam Watu Amben yang berlokasi di salah satu puncak jajaran bukit seribu, Yogyakarta. […]
[…] Kesenian Dongkrek mengalami masa kejayaan sekitar tahun 1867 – 1902. Setelah itu perkembangannya banyak mengalami pasang surut kejayaan seiring pergantian kondisi politik di Indonesia. Dongkrek sempat dilarang oleh pemerintah Belanda untuk dipertontonkan dan dijadikan pertunjukan kesenian rakyat. Saat masa kejayaan Parta Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, kesenian ini dikesankan sebagai kesenian genjer-genjer yang sengaja dikembangkan untuk memperdaya masyarakat umum. […]
[…] kita lihat pada traffick light. Mengenai penggunaan warna dalam seni hidup, ada seni pertunjukan, seni rupa, bahkan seni suara juga tak bisa melepaskan diri dari […]
[…] adalah kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat Yogyakarta dan juga sebagian Jawa Tengah. Jathilan juga dikenal dengan nama kuda lumping, kuda kepang, ataupun […]
[…] dalad memiliki arti sama dengan “mangan,” karena bahasa ini merupakan bahasa prokemnya orang-orang Jogjakarta, yang dikenal dengan bahasa bagongan […]
[…] Dari susunan kabinet yang ditunggu banyak khalayak itu, ada yang tak lazim dari pemerintahan sebelumnya, yaitu dengan mengangkat seorang perempuan yang bergaya urakan, dan tak memiliki pendidikan tinggi, sebatas tamat SMP. Dialah Susi Pudjiastuti, perempuan asli Pangandaran yang memutuskan keluar sekolah saat kelas 2 di SMA I Yogyakarta. […]
[…] dan Magelang. Kulon Progo adalah sebuah kabupaten yang berada di bawah naungan Kasultanan Yogyakarta (DIY), sedangkan Purworejo dan Magelang merupakan dua kabupaten yang ada di wilayah Karesidenan […]
[…] area paling timur wilayah Purworejo, sehingga lokasi ini juga tak jauh dari perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa […]
[…] lainnya bukan tidak mungkin justru merupakan perilaku yang membahagiakan, pasalnya itu adalah bagian dari kreativitas dan kecerdasan anak yang ditunjukkan melalui perilaku […]
[…] lainnya bukan tidak mungkin justru merupakan perilaku yang membahagiakan, pasalnya itu adalah bagian dari kreativitas dan kecerdasan anak yang ditunjukkan melalui perilaku […]
[…] merupakan jenis makanan Indonesia yang biasanya berbahan daging, adalah kuliner yang memiliki kandungan protein tinggi. […]
[…] dengan mudah dijumpai pada lingkungan seputar kita, yaitu bawang merah dan bawang putih. Jika di Indonesia, keduanya lebih dikenal sebagai bahan bumbu masakan, maka di negeri lain, kecuali sebagai bahan […]
[…] populer tahun 2003 di Amerika dan diibawa ke Indonesia pada tahun 2009 , namun mulai diminati oleh masyarakat Indonesia baru sejak awal tahun […]
[…] di tengah penderitaan panjang akibat penjajahan selama ratusan tahun. Soekarno menyadarkan bahwa masa depan Indonesia harus ditentukan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Kini, bekas gedung pengadilan di mana ia […]
slmat atas kmnanganya bayo……
[…] Bayo Gale, remaja 19 tahun ini masih merupakan mahasiswa semester 3 di ISI Yogyakarta yang belajar pada jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa […]
[…] kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat Yogyakarta dan juga sebagian Jawa Tengah. Jathilan juga dikenal dengan nama kuda lumping, kuda kepang, […]
[…] Kesenian Dongkrek mengalami masa kejayaan sekitar tahun 1867 – 1902. Setelah itu perkembangannya banyak mengalami pasang surut kejayaan seiring pergantian kondisi politik di Indonesia. Dongkrek sempat dilarang oleh pemerintah Belanda untuk dipertontonkan dan dijadikan pertunjukan kesenian rakyat. Saat masa kejayaan Parta Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, kesenian ini dikesankan sebagai kesenian genjer-genjer yang sengaja dikembangkan untuk memperdaya masyarakat umum. […]
[…] Jathilan adalah kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat Yogyakarta dan juga sebagian Jawa Tengah. Jathilan juga dikenal dengan nama kuda lumping, kuda kepang, […]
[…] adalah kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat Yogyakarta dan juga sebagian Jawa Tengah. Jathilan juga dikenal dengan nama kuda lumping, kuda kepang, ataupun […]