Daftar Isi
Yang terlintas di benak kita saat mendengar nama Nusa Kambangan bisa jadi langsung mengasumsikannya dengan sebuah pulau penjara, yaitu pulau tempat para penjahat, para koruptor, dan para teroris dipenjarakan dan kemudian juga menunggu hukuman mati. Jika itu yang ada di benak Anda, tidak salah, karena ada bagian dari pulau Nusa Kambangan yang mirip dengan Pulau Al Catraz, yaitu rumah tahanan para penjahat dengan tingkat keamaan tinggi dan identik dengan suasana menyeramkan.
Namun jangan terlalu menggeneralisir pulau Nusa Kambangan yang memiliki luas 121 km2 ini, karena ada bagian lain darinya yang memiliki bentangan alam indah menawan.
Pulau Nusa Kambangan
Pulau Nusa Kambangan berlokasi di kawasan pantai selatan Kabupaten Cilacap – Jawa Tengah yang dipisahkan Selat Segara Anakan, dan bentuk memanjang dari barat ke timur sepanjang kurang lebih 36 km dengan lebar antara 4 – 6 km. Selain menyimpan kesan menyeramkan, pulau dengan luas sekitar 21.000 hektare ini kenyataannya juga memiliki daya tarik wisata alam yang snagat menarik, baik berujud gua, pantai, benteng, keindahan batu karang, dan hutan belantara.
-
Nusa Kambangan
Latar belakang Nusa Kambangan sebagai nama sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal dengan Lembaga Pemasyarakatan (LP) berkeamanan tinggi menunjukkan bahwa pulau ini secara teritori lebih dikuasai oleh Kementrian Hukum dan HAM dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia. Memang benar adanya, bahwa meskipun dekat dengan wilayah Kabupaten Cilacap, kepemilikan pulau ini ada dibawah naungan Kementrian Hukum dan HAM RI.
Lebih dari sekedar pulau penjara, Nusa Kambangan juga diberikan status sebagai cagar alam demi menjaga dan menyelamatkan habitat dan pohon-pohon langka yang ada di sana. Karena alamnya yang terus dijaga keaslian itu, maka keadaan hitan juga cenderung alami, sehingga tempat ini acap digunakan pula untuk latihan militer. Sedangkan dilihat dari sisi spiritual pun tradisi, penerus dinasti Kesultanan Mataram juga menggunakan bagian dari Nusa Kambangan sebagai tempat untuk melakukan ritual, sehingga dikenallah dengan nama “hutan ritual.”Dilihat dari bukti pengiunggalan yang ada, pada bagian barat dari NusaKambangan yang berujud hutan bakau terdapat sebuah gua yang di dalamnya ada semacam prasasti peninggalan dari zaman VOC. Dan di atas bukit karang yang terletak pada bagian ujung timur pulau, terdapat mercu suar Cimiring dan benteng kecil peninggalan Portugis. Sementara jika ditilik dari alam dan tetumbuhan, Nusa Kambangan adalah sebuah tempat yang tercatat sebagai pertahanan terakhir tanaman bernama “Wijayakusuma,” yaitu sebuah bkembang (bunga) beraroma harum yang dipercaya menjadi cikal bakal nama “Nusa Kembangan” yang berarti “pulau bunga-bungaan.”
-
Penjara Nusa Kambangan
“Penjara Nusa Kambangan” menjadi julukan pulau ini karena ada beberapa penjara (kini lebih dikenal dengan nama Lembaga Pemasyarakatan(LP) –red) yang sudah sejak dulu dibangun di tempat ini. Yaitu awalnya terdapat sembilan LP di Nusa Kambangan untuk narapidana dan tahanan politik, namun kini hanya tinggal empat yang masih beroperasi; LP Batu dibangun tahun 1925, LP Besi dibangun 1929, LP Kembang Kuning dibangun tahun 1950, dan LP Permisan yang merupakan bangunan tertua karena dibangun tahun 1908.Pulau Nusakambangan hanya dihuni oleh para narapadinan dan pegawai LP beserta keluarganya di bawah pengawasan Kementrian Kehakiman dan Pemda Cilacap. Sebagai sarana penguhubungm tersedia pelabuhan feri utama yaitu Pelabuhan Sodong, yang khusus digunakan untuk kepentingan transportasi keluarga, pegawai, dan narapidana.
Obyek Wisata Pulau Nusa Kambangan
Secara geografis, bagian utara Pulau Nusa Kambangan adalah menghadap Cilacap dan terdapat perkampungan nelayan serta hutan bakau yang luas, sedangkan di bagian selatan terdapat banyak karang dan menghadap langsung dengan Samudera Hindia. Pada sisi barat terdapat pantai cantik berpasir putih, begitu juga di sisi timur yang merupakan hutan dan pantai, yaitu pantai pasir putih, Pantai Karang Pandan, dan Benteng Karang Bolong.
-
Pelabuhan Sodong
Pelabuhan Lo Manis di Cilacap menyediakan kapal feri milik Departemen Kehakiman untuk menyeberang ke Pulau Nusa Kambangan. Hanya butuh waktu sekitar lima menit untuk menyeberang ke Pelabuhan Sodong, pelabuhan satu-satunya di Pulau Nusa Kambangan. Begitu sampai daratan, pengunjung akan didatangi para napi menawarkan batu-batu perhiasan yang dibawa.Objek wisata yang paling dekat dari Pelabuhan Sodong adalah Gua Pasir, yaitu sebuah gua yang tercipta secara alami dengan kedalaman beberapa puluh meter yang di dalamnya berisi pasir. Karena dianggap keramat terdapat larangan mengambil foto di gua tersebut, jika tetap nekad ada kemungkinan hasil yang didapat tidak akan sesuai dengan objek yang ada. Perjalanan bisa dilanjutkan menuju Goa Ratu yang meskipun memiliki sisi bagian dalam gelap dan kotor, namun tidak mengurangi keindahan alami dari stalaktit dan stalakmit gua ini.Selepas dari Goa Ratu, ada tempat lain yang bisa dijadikan sebagai tujuan berikutnya, yaitu Pantai Permisan atau dikenal pula dengan sebutan Pantai Perpisahan. Memasuki gerbang pantai pengunjung akan disambut gapura bertuliskan “omando” karena pantai ini kerap digunakan sebagai tempat pembaretan Komando Pasukan Khusus (Kopasus) TNI AD. Setelah menjelajah lebih dalam pada pantai ini, akan dijumpai pemandangan sangat indah dengan warna air laut birunya yang bersih dan tidak jauh dari pantai ke arah laut terdapat batu karang dengan menancap di atasnya patung berbentuk pisau commando.
-
Dermaga Timur Karang Bolong
Berbeda dengan Pelabuhan Sodong yang mengharuskan pengunjung mengurus izin guna masuk pulau, dan membayar biaya lebih mahal untuk naik feri, dermaga timur Nusa Kambangan menawarkan tujuan yang lebih murah dan tanpa izin. Di pinggir pantai Teluk Penyu ada beberapa nelayan yang akan menawarkan jasanya menyeberang ke Pulau Nusa Kambangan. Hanya sepuluh menit perjalanan, di kanan dan kiri terlihat kapal-kapal besar milik Pertamina dan kapal milik perusahaan di Cilacap, dengan kisaran biaya Rp15.000,00 – Rp30.000,00 PP kita diantar sampai pulau. Tempat menurunkan penumpang di sini adalah di dermaga Karang Bolong. Setelah membayar tiketRp 4.000,- kita harus berjalan kaki menuju ke dalam hutan. Terlihat banyak sekali pohon tumbuh lebat dan tinggi menunjukkan bahwa daerah ini merupakan hutan yang jarang terjamah manusia. Jalanannya pun masih berupa tanah dan bebatuan.
- Pantai Pasir Putih
Setelah menempuh perjalanan naik turun jalanan makadam, sampailah di pantai pasir putih. Suasana sepi karena belum begitu banyak dijamah pengunjung membuat pantai begitu damai disertai ombak yang tenang. Tidak begitu banyak pemandangan di sini selain pasir putih dan rimbun pepohonan nan di sepanjang pantai.
- Benteng Karang Bolong
Setelah melanjutkan perjalanan yang tidak begitu jauh dari pantai pasir putih, sampailah di Benteng Karang Bolong. Benteng ini dibangun sekita tahun 1873 selang beberapa tahun dari pendirian Benteng Pendem di pantai Teluk Penyu. Agak kesulitan mengenali benteng ini karena bagian depannya ditumbuhi akar pepohonan, belum lagi masih banyak ruangan yang masih tertimbun tanah dan tertutup oleh rerimbunan pohon. Tidak jauh dari Benteng Karang Bolong juga dapat kita temukan banyak meriam yang terpotong dan rusak.
- Pantai Karang Pandan
Berbeda dengan pantai Teluk Penyu yang memiliki pasir kehitaman, pantai di Nusa Kambangan timur ini memiliki pasir putih. Keluar dari Benteng Karang Bolong pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju pantai pasir putih Karang Pandan. Diberi nama demikian karena pasirnya berwarna putih dan di pinggir-pinggir karang tumbuh subur pohon pandan.
Meski terkenal sebagai pulau penjara yang dihuni oleh banyak pesakitan dan terkesan mengerikan, tidak perlu khawatir saat berwisata di pulau Nusa Kambangan, karena di pulau tersebut terus dipantau dan diawasi oleh para penjaga dan timsar. Wilayah Nusa Kambangan ini masih menjadi polemik karena dimiliki oleh tiga instansi negara. Pertama, kawasan ini termasuk milik Departemen Kehakiman karena fungsinya sebagai penjara. Sementera Departemen Kehutanan bertanggung jawab supaya kelestarian hutan tetap terjaga. Dan, Angkatan Darat Kodim 0703 Cilacap sebagai pemilik Benteng Karang Bolong. Polemik kepengurusan itulah yang tak pelak juga memiliki dampak kurang bagus bagi pengembangan potensi pariwisatanya. [uth]
Sumber Rujukan;
[1] Pariwisata – Nusakambangan kadincilacap.or.id Diakses pada 27 Oktober 2014
[2] Nusa Kambangan id.wikipedia.org Diakses pada 27 Oktober 2014
[3] Gambar Benteng Karang Bolong puspitadesi.com Diakses pada 27 Oktober 2014
[…] terbuat dari tempe yang lebih dikenal di daerah karesidenan Banyumas yang meliputi Purwokerto, Cilacap dan sekitarnya, serta daerah Tegal dan sekitarnya. Mendoan dapat disajikan sebagai makanan ringan untuk […]
[…] Wilayah Nusakambangan masih menjadi polemik 3 instansi negara; Departemen Kehakiman, Kehutanan, dan TNI AD, tak pelak menyebabkan potensi wisatanya terabaikan […]
[…] mil jauhnya, yaitu hingga Perth, Australia. Akibat lokal dari letusan itu adalah juga menghancurkan dua pertiga dari pulau Krakatau dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Sedang dampak secara internasional, ledakan itu […]
[…] bisa menikmatinya. Sejatinya telah banyak bermunculan wisata alam ini, baik berujud wisata gunung, wisata pantai, wisata danau, dan lain-lain. Sebagai contoh dari wisata alam ini salah satunya adalah wisata alam […]
[…] melalui beberapa kendala, akhirnya Hamka berhasil menuju Pulau Jawa, dan Yogyakarta adalah kota tujuannya dan menetap di rumah adik kandung ayahnya, Ja'far Amrullah. […]
[…] tujuan awal hendak mengadakan penelitian mengenai spesies manusia purba Homo Erectus dalam hal pemanfaatan sumber daya laut. Mereka menganalisa wujud cangkang kerang pada air tawar berspesies Pseudodon vondembuschianus […]
[…] tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara; […]
[…] (Ingat, bukan Segara Anakan lho..! Karena Segara Anakan adalah tempat lain yang lokasinya berada di seputar Cilacap, Jawa Tengah, Sila baca juga: di seputar Cilacap, Jawa Tengah). […]
[…] : [ Nusakambangan : Pulau Penjara yang Memiliki Potensi Wisata Tersembunyi […]