Beberapa Bencana dan Fenomena Alam yang Aneh Serta Mengenaskan

5
5035
Hailstorms Mematikan Bangladesh 1986
Hailstorms Mematikan Bangladesh

Bencana alam merupakan peristiwa yang tak diharapkan namun tak bisa pula kita mengelak tatkala hal itu melanda. Ada banyak akibat yang ditimbulkan dari terjadinya bencana alam, bisa berupa korban harta ataupun korban jiwa. Kepedihan yang ditimbulkan dari terjadinya bencana alam itu bisa bermacam-macam bergantung parah pun ringannya peristiwa. Bencana yang sangat parah tentu saja akan menyebabkan kesusahan berat yang melanda banyak orang pun dalam kurun waktu lama, karena butuh waktu untuk recovery.

Suatu bencana tentulah lebih cenderung mengarah pada keadaan mengenaskan serta menyedihkan. Namun ada beberapa bencana yang tidak saja berhenti pada keadaan itu, melainkan juga menyisakan ‘keanehan’ karena tak seperti bencana pada umumnya. Di bawah ini adalah beberapa bencana alam di dunia yang aneh dan mengenaskan sekaligus juga menakjubkan.

Gempa di New Madrid – Missouri (1811-1812)

Gempa bumi bukan saja merupakan bencana yang acap terjadi di belahan bumi Asia Tenggara pun Asia Timur, pasalnya di bagian barat Amerika Serikat juga tak kalah rentannya, bukan itu saja, sebagian besar Midwest juga berada disepanjang garis patahan yang walaupun tak begitu aktif tetapi apabila patahan itu bereaksi maka ia tak akan segan melakukannya dengan skala sangat besar.

Beruntuk pada kejadian gempa tahun 1811 – 1812 melanda di bagian bumi yang kala itu masih jarang penduduknya, sehingga tak banyak orang meningga. Hanya saja dampak geologi tetap tak bisa dihindarkan, apalagi ada yang bisa dikategorikan “aneh,” yaitu wujud celah-celah besar yang membagi tanah, dan juga terjadinya sungai Mississippi yang mengalir mundur beberapa saat lamanya akibat dari getaran gempa. Sementara efek permanen yang terjadi adalah adanya perubahan lanskap Midwest, tebing-tebing sepanjang sungai hancur, sungai mengering sedangkan arusnya juga teralihkan, ditambah lagi aliran sungai berubah dengan terciptanya Kentucky Bend. Beberapa danau juga menjadi terisi oleh tanah seiring naiknya daratan, sebaliknya danau Reefloot (Reelfoot Lake) di Tennessee justru malah terbentuk ketika tanah tiba-tiba tenggelam.

Bukan saja sebatas Midwest yang merasakan akibat dari gempa, pasalnya kerusakan juga terjadi di New England, lonceng gereja di Boston berbunyi sendiri akibat gerakan gempa, dan trotoar retak di Washington DC.

Tiada musim panas – Eropa, Amerika, Kanada (1816)

Dewasa ini acap kita dengar seruan para aktivis untuk peduli dengan isyu ‘global warming,’ dimana sebagai bagian dari kampanyenya adalah pelestarian lingkungan dengan salah satu wujudnya berupa ‘green peace.’

Bisa dipahami, karena belakangan ini memang suhu udara terasa semakin panas saja, sehingga kita akan mengalami kesulitan jika hal itu tak dikontrol keberadaannya, sebagai contoh adalah terjadinya pencairan es di kutub tatkala musim panas tiba. Keadaan lain dengan penyebab serupa sejatinya juga pernah terjadi pada tahun 1816, yaitu saat salju masih jatuh pada bulan Juni di beberapa bagian wilayah Kanada dan Eropa, hingga wilayah Amerika Serikat. Diawali pada bulan Mei, ketika salju mematikan banyak tanaman di Eropa yang selanjutnya menyebabkan kekurangan pangan dan kemudian terjadi kelaparan yang mengakibatan kerusuhan.

Di wilayah Kanada dan New England, dua badai salju besar menyelimuti pada bulan Juni, sementara cuaca dingin bertahan sampai bulan Agustus. Tak elak hal itu mengakibatkan kerugian besar pada kehidupan karena suhu juga menjadi sering berganti-ganti antara dingin dan panas, bahkan dalam hari yang sama. Ditambah lagi ada penyebab lain yang tak kalah hebatnya yaitu berupa beberapa letusan gunung berapi di Indonesia yang dampaknya sampai ke belahan dunia, antara lain adalah letusan Tambora yang terjadi pada tahun sebelumnya. Tahun-tahun ini dikenal pula dengan sebutan musim dingin vulkanik.

Letusan Krakatau – Indonesia (1883)

Krakatau merupakan salah satu gunung berapi yang aktif di dunia yang juga memiliki sejarah mematikan bagi penghuni bumi. Sebagaiaman sejarah mencatat, bahwa pada tahun 1883 Krakatau meletus dan menjaadi salah satu peristiwa vulkanik terdahsyat di dunia karena berhasil menghilangkan puluhan ribu nyawa manusia, dengan dampak material berupa abu, lava, dan juga tsunami besar.

Letusan Krakatau pada tahun ini dikatakan aneh karena tercatat sebagai suara paling keras sepanjang sejarah dan terdengar hampir 2.000 mil jauhnya, yaitu hingga Perth, Australia. Akibat lokal dari letusan itu adalah juga menghancurkan dua pertiga dari pulau Krakatau dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Sedang dampak secara internasional, ledakan itu dapat dirasakan hingga seluruh dunia, dengan gelombang kejut dan debu yang kemudian dikenal dengan nama “bulan biru” sebab keberadaan langit sempat meredup terus-menerus hingga hampir dua tahun lamanya.

Serbuan Ular – St Pierre, Martinique (1902)

Peristiwa aneh terjadi tahun 1902 akibat k ombinasi fenomena geologi dan fenomena alami dari aktivitas vulkanik di Bald Mountain (mount Pelee), Martinique, bagian timur dari lautKaribia.

Awalnya tremor dan vent-holes dari Bald Mountain mulai terjadi pada April 1902, kemudian pada bulan Mei disusul dengan hujan abu dan juga penyebaran aroma bau belerang yang meresap di udara. Akibatnya hal itu memaksa ribuan ular fer-de lance keluar untuk turun gunung, selanjutnya ular-ular berbisa ini menyerbu masuk ke kota St Pierre, hingga menewaskan lebih dari 50 orang dan juga membunuh banyak binatang. Pada akhirnya serangan ular tersebut sebagian besar berhasil dimusnahkan oleh tentara setempat.

Bukan itu saja, akibat dari fenomena alam vulkanik ini di sebelah barat laut dari St Pierre, yaitu wilayah The Guerin Sugar Works, juga terdapat serangan dari kawanan semut berbintik dan lipan kaki panjang yang menyebabkan kemalangan pada kuda-kuda. Hal ini tentu saja menjadi fenomena aneh, pasalnya menangani, mengendalikan, dan mengamankan binatang (kuda) dan juga manusia dari serangan serangga tentu bukan merupakan perkara mudah. Celakanya, 2 hari kemudian gunung berapi juga mengirim awan piroklastik ke seluruh kota, sehingga lebih dari 30.000 jiwa penduduk St Pierre melayang.

Ledakan Tunguska – Rusia (1908)

Satu hari pada bulan Juni 1908, sebuah ledakan pernah mengguncang daerah padang gurun Siberia, sehingga ledakan tersebut juga mengakibatkan kebakaran ribuan mil area hutan. Intensitas ledakan diperkirakan 1.000 kali dari kekuatan bom di Hiroshima tahun 1945, hanya saja tak ada bukti penyebab ledakan tersebut.

Para ilmuwan menduga ada sebuah benda angkasa berupa komet ataupun asteroid yang memasuki wilayah atmosfer bumi, hanya saja hal ini juga masih diragukan karena tidak ada kawah sebagai akibat sebuah ledakan dari jatuhnya benda angkasa, tidak ditemukan pula fragmen dari komet atau asteroid. Oleh karenanya sangat susah membuktikannya secara definitif teori ini. Namun pada akhir 2001 diperoleh jawaban atas misteri ledakan yang terjadi, yaitu saat sebuah tim ilmuwan Italia meneliti dengan menggunakan catatan seismik, literatur publik dan laporan saksi mata, maka kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa obyek tersebuk kemungkinan besar merupakan asteroid low-density, artinya ada sebuah ledakan akibat benda angkasa yang jatuh menuju bumi namun posisi ledakannya masih berada di udara sebelum sampai tanah, tak pelak ledakan tersebut juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan gelombang kejut yang cukup mematikan.

Tri State Tornado – Missouri, Illinois, Indiana (1925)

Tornado merupakan angin yang bertiup lain dari biasanya dan cenderung mengakibatkan dampak bahaya bagi wilayah yang dilewatinya. Sebagaimana pada bulan Maret 1925 yang merupakan salah satu tornado terkuat yaitu mencapai standar level 5 pada skala Fujita.

Sebuah laporan memaparkan bahwa tornado yang terjadi di Illinois – Indiana ini ternyata memang masuk kategori “aneh” karena melintasi tiga negara bagian berbeda secara kontinyu tanpa henti, sehingga mengakibatkan tewasnya hampir 700 jiwa manusia dan melukai lebih dari 2.000 orang dengan kerugian materi diperkirakan mencapai nilai $ 16.500.000,-

Great Smog – London (1952)

Smog adalah istilah lain untuk menyebutkan asap (smoke) dan kabut (fog). Tercatat pada awal Desember tahun 1952, kabut tebal dan dingin melanda daerah London, sehingga para penduduk London mulai membakar batubara demi menghangatkan suhu di rumah mereka. Akibatnya polusi yang ditimbulkan dari pembakaran batu bara tersebut tak segera hilang di atmosfer, melainkan terjebak oleh lapisan inversi yang dibentuk massa padat udara dingin yang menggantung di atas kota. Kemudian polutan ini berakumulasi selama 4 hari hingga kabut asap menjadi begitu tebal.

Dampak yang timbul adalah mustahil mengemudi di jalan raya, sementara tinggal di dalam ruangan juga tidak lebih baik, karena asap dengan mudah memasuki rumah, bahkan sebuah acara konserpun dibatalkan karena penonton tidak bisa melihat panggung akibat tebalnya asap. Awalnya tidak ada kepanikan besar atas kabut asap, akan tetapi pada minggu-minggu berikutnya, lebih dari 4.000 orang meninggal, dan 8.000 lainnya menyusul yang diakibatkan ada permasalahan pada pernapasan.

Mengambil pelajaran dari yang terjadi itu, maka tahun 1956 dipromosikan kegiatan Clean Air Act, sementara orang-orang juga menjadi semakin sadar akan pengaruh perbuatan mereka pada lingkungan yang pada gilirannya hanya merugikan diri sendiri.

Serbuan Gajah-Gajah Hutan Chandka – India (1972)

Musim semi tahun 1972 menjadi daftar panjang dari kekeringan yang terjadi di kawasan hutan Chandka – India, pasalnya keadaan menjadi lebih buruk akibat gelombang panas yang membakar hutan. Tak pelak para hewan yang menghuni menjadi liar, termasuk di dalamnya adalah keberadaan binatang raksasa berujud gajah lokal Chandka yang biasanya jinak dan tidak menjadi ancaman bagi manusia namun saat tu menjadi sering marah dan mengamuk karena kekurangan air serta makanan. Tentu saja hal ini efek yang berbahaya bagi petani lokal, saking banyaknya gajah yang berkelompok membuat takut para penduduk untuk meninggalkan rumah mereka.

Situasi semakin mencekam setelah para kawanan gajah ini mengamuk dan menyerbu serta menghancurkan lima desa yang berbeda, semua diakibatkan oleh musim panas yang juga membuat para gajah kegerahan. Kematian penduduk tak bisa dihindarkan, sedikitnya terdapat 24 jiwa manusia melayang dan terjadi kerusakan infrastruktur utamanya yang berujud jalan, akibat dihancurkan oleh amukan gerombolan gajah.

Danau Nyos – Kamerun (1986)

Para ilmuwan bingung sekaligus takjub tatkala melihat fenomena yang terjadi pada sebuah danau di wilayah negara Kamerun, yaitu ditemukannya hampir 1.800 mayat manusia dan ribuan ternak, serta binatang liar yang tewas. Peristiwa yang ditengarai terjadi pada bulan Agustus 1986 itu tidak menunjukkan tanda-tanda trauma lahiriah, baik berupa serangan penyakit ataupun dampak racun yang dapat menyebabkan kematian.

Pada akhirnya para ilmuwan dunia menyimpulkan bahwa bencana aneh itu terjadi bersamaan dengan terbentuknya sebuah danau yang terkenal dengan nama danau Nyos itu, yaitu sebuah danau yang terbentuk dari sebuah kawah gunung berapi yang meletus secara dahsyat.

Hailstorms Mematikan – Bangladesh (1986)

Hailstorm adalah istilah lain untuk menyebutkan hujan es yang sejatinya merupakan perkara biasa utamanya di negara-negara barat. Akan tetapi ada yang berbeda dan bisa dikatakan “aneh” dengan hujan es yang terjadi di kota Gopalganj, Bangladesh tahun 1986, pasalnya hujan es kali ini tak hanya membawa es-es berukuran kecil dan relatif tidak berbahaya.

Dipaparkan bahwa hujan es pada musim semi tahun 1986 di Bangladesh mencapai ukuran lebih dari 2 kilogram, akibatnya lebih dari 92 jiwa dan banyak ternak tewas, belum lagi terdapat kerusakan pada pohon-pohon dan meratakan tempat tinggal.

Hujan Darah – Kerala, India (2001)

Hujan merupakan peristiwa alami yang lazim di belahan planet bumi ini. Ada kebahagiaan dari turunnya hujan ini, namun tentu saja terdapat kekesalah serta kesedihan darinya. Kebahagiaan dialami oleh mereka para petani pun sebagian yang mengalami kekeringan, sementara kesedihan dan kekesalan juga dialami oleh mereka yang tak mengharapkan kedatangannya, sebagai contoh akibat pakaian yang tak kunjung kering, jalanan banjir dan becek, dan juga pakaian yang gampang kotor.

Namun ada yang berbeda dan bisa diindikasikan sebagai peristiwa “aneh” pada hujan yang terjadi di India, dikenal dengan nama red rain alias hujan darah. Yaitu kejadian hujan di Kerala – India pada tanggal 25 Juli hingga 23 September 2001.

Ada banyak pendapat yang menyatakan perihal hujan darah di India ini, mulai dari penjelasan logis hingga penjelasan yang berbau metafisik.

Sebuah penjelasan menarik dan aneh menerangkan bahwa hujan ini adalah darah dari mahluk extra terresterial, sedangkan penjelasan paling logis memaparkan bahwa hujan ini disebabkan oleh spora sejenis alga berwarna merah yang banyak hidup didaerah Kerala. Akan tetapi penjelasan mengenai spora ini masih memberikan pertanyaan-pertanyaan lanjutan, misalnya bagaimana cara Spora dari Alga bisa berada di atas yang kemudian turun kembali ke bumi terbawa air hujan dari ketinggian yang tak terkira dan dalam waktu yang tak mampu ditentukan pula.

Tsunami Aceh – Indonesia (2004)

Akhir tahun yang biasanya dipenuhi dengan kegiatan penyambutan tahun baru menjadi tak biasa bagi sebagian warga Indonesia, pasalnya selepas perayaan Natal bagi sebagian warga nasrani, justru kabar sedih yang harus diterima. Yaitu terjadinya peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2004 yang diawali dengan gempa berskala 9 SR di perairan Sumatera.

Gempa bumi tersebut sejatinya juga bisa dirasakan di negara tetangga, seperti Thailand, Srilanka, dan juga India. Dari peristiwa tsunami, tak kurang dari 226.000 jiwa manusia melayang dengan 166.000 jiwanya merupakan warga negara Indonesia. Gempa yang menjadi penyebab tsunami ini merupakan gempa terbesar keempat terjadi dalam sejarah, sedangkan tsunaminya merupakan yang terbesar dalam sejarah.

Letusan Gunung Chaiten – Chili (2008)

Tahun 2008 ada sebuah peristiwa meletusnya gunung berapi di Chaiten – Chili yang tak lazim dan bisa dikategorikan “aneh.” karena bertepatan dengan letusan gunung itu terjadi pula petir yang berkilat dan menyambar tak henti.

Awalnya gunung Chaiten ini dianggap sebagai gunung yang tidak aktif selama ratusan tahun,namun peristiwayang terjadi tahun 2008 ini seolah membuka mata akan kuasa-Nya karena menjadi penanda penting bagi pengamat dan warga sekitar. Untungnya tak mengakibatkan banyak korban, karena ribuan warga telah ketika peristiwa ini terjadi para penduduk sekitar telah berhasil dievakuasi dari sekitar gunung.

Letusan Gunung Dibawah Laut – Tonga (2009)

Tahun 2009 telah terjadi fenomena aneh yaitu berujud meletusnya gunung berapi di bawah permukaan lau Tonga. Letusan keras gunung Tunga yang menyemburkan berbagai material dari perut gunung berapi seolah mewujud sebagai monster yang keluar dari dalam laut. Hal ini sungguh aneh, namun juga mengerikan, dan sekaligus juga menakjubkan.

Sumber Rujukan;

[1] 10 BENCANA ALAM PALING ANEH wartapunyamedan.com Diakses pada 28 Oktober 2014

[2] Nine people killed as freak hailstorm rains massive boulders down on Indian villages dailymail.co.uk Diakses pada 28 Oktober 2014

Berbagi dan Diskusi

5 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here