Daftar Isi
Pergaulan di dunia maya tak ubahnya pula dengan di dunia nyata. Ada teman dekat, ada teman akrab, namun tak sedikit pula teman yang hanya berjarak baik sebatas teman profesi, ataupun teman kantor.
Oleh karenanya, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, dalam bergaul dan berinteraksi pada lingkungan pertemanan, ada saatnya kita butuh satu kenyamanan. Tak pelak kenyamana-kenyamanan tersebut tentu sangat bergantung pada lingkungan –pertemanan yang kita miliki.
Lingkungan Pertemanan
Memahami sifat dan watak teman tak semudah berhitung satu ditambah satu. Sebagai contoh adalah keadaan teman yang tak semuanya mampu memahami situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.
-
Ada yang Bisa Dibahas, Ada yang Tidak!
Sebagaimana berbicara pada lingkungan pertemanan di dunia nyata, sejatinya di dunia maya juga ada pembicaraan yang bisa di bahas dan dibagikan namun ada pula hal yang tak sepatutnya dibahas apalagi dipublikasikan.
Wilayah-wilayah yang menjurus ke arah “privasi” –dan juga confidential merupakan hal penting yang harus dijaga dan tak sembarangan dibicarakan. Hanya saja pada kenyatannya tak semua orang dan teman kita bisa menjaga dan membedakan pembicaraannya.
-
Tentang Aib & Perkara Sampah
Masih dalam bergaul dengan teman, selain perkara “privasi” ada pula yang membuat kita tak nyaman, yaitu tentang berbicara kotor dan sumpah serapah yang tak pada tempatnya, sehingga justru kita hanya berposisi menjadi “tempat sampah.” Pasalnya keberadaan kita tak ubahnya tempat untuk membuang barang-barang busuk dari mulutnya.
Solusi Melerai Teman
Hal-hal di atas tak terhindarkan juga pada dunia maya, sebagai contoh pada jejaring pertemanan facebook. Ada periaku teman yang tak paham tentang privasi, tak sedikit pula teman yang acap menyebar spam ataupun sampah di time line yang kita miliki.
-
Berbicara Baik-Baik
Sejatinya apabila hendak tegas dan berani, kita kita bisa saja secara langsung melerai teman yang acap berperilaku tak pada tempatnya tersebut. Namun hal itu bukan serta-merta membuat segalanya berubah. Justru sebaliknya, alih-alih memberi saran baik bisa jadi kita malah dimusuhi dan dinilai sok menasehati. Ini tetap berlaku pada dunia maya, tak sebatas pada dunia nyata saja.
Untuk mengatasi hal di atas, memang bukan perkara mudah. Namun pada dunia maya, khususnya di jejaring sosial bernama facebook, kita bisa memanfaatkan fitur blocking.
-
Memanfaatkan Fasilitas Blocking Facebook
Menghindari interaksi dan pembicaraan terhadap teman facebook yang tak selalu paham terhadap situasi dan kondisi, agar tak menjadi pusing, kita bisa menggunakan fasilitas blocking yang tersedia.
Dalam memanfaatkan fiture blocking di facebook ini kita tak memutuskan tali pertemanan, karena fasilitas blocking ini tak serupa dengan memanfaatkan fitur “unfriend.” Sebaliknya, kita tetap masih memiliki tautan pertemanan dengan yang kita block. Hanya saja selama kita memasang fasilitas blocking kepada seorang teman, yaitu dengan mengeblock akunnya, maka selama itu pula kita tak ada interaksi dengannya. Tulisan –dan status kita tak masuk di newsfeed-nya begitu pula tulisan dan status kita juga tak akan masuk pada news feeds milknya.
Namun tak usah risau dengan hubungan pertemanannya, karena jika di kemudian hari kita berkeinginan kembali menjalin interaksi, maka blocking bisa kita buka kembali. Yaitu dengan cara “unblocking” akun yang telah di block sebelumnya. Hal ini memberi keuntungan tersendiri pada sisi pertemanan, pasalnya dengan tak harus mengundangnya kembali dan juga menunggu persetujuannya (aproovement) maka kita terhindar dari perilaku ‘plin-plan.’
Langkah-Langkah Blocking Akun Facebook
Menutup ataupun mengeblock akun facebook seorang teman memang bukan perkara yang susah, khususnya bagi mereka yang telah memahami facebook. Akan tetapi hal itu menjadi berbeda bagi mereka yang sama sekali tak memahaminya. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang bisa ditempuh ketika hendak memblokir akun facebook seseorang.

- Login ke Facebook
- Sorot sudut kanan bagian atas yang berlogo anak panah ke bawah (di samping gambar gembok)
- Kemudian pilih menu navigasi “setting” (pengaturan)
- Maka di sebelah kiri akan muncul sederetan menu navigasi, pilih saja menu “Blocking”
- Silakan menulis nama akun ID yang akan di block pada kolom yang tersedia, atau bisa juga menuliskan alamat email, kemudian tekan tombol “Block.”

Sekiranya di kemudian hari berkehendak membuka kembali blocking ID yang telah kita blokir, maka caranya serupa dengan langkah di atas, lalu tekan saja navigasi “unblocking.” [uth]
Sumber Rujukan:
[1] Gambar Ilustrasi dicapture langsung dari jejaring sosial Facebook
[…] Setelah membuka fitur blokir, maka tak harus mengundangnya kembali dan juga menunggu persetujuannya (aproovement), kita terhindar dari perilaku 'plin-plan.' […]
[…] kini, salah satu contohnya adalah kebebasan internet yang masih dikekang, beberapa media sosial seperti facebook dan twitter juga tak bisa diakses di sana. Sedangkan pada situs pencarian alias search engine […]
[…] memiliki kesamaan dalam banyak hal dengan saudara kandungnya. Dengan kata lain, saudara kandung adalah teman, adalah sahabat, sekaligus juga musuh, yang kemudian juga menjadi role model pertama bagi kehidupan […]