Daftar Isi
Banyak makhluk hidup semakin terlihat geliatnya pada saat musim hujan tiba. Baik itu yang berujud tumbuh-tumbuhan ataupun binatang. Pepohonan yang pada masa sebelum hujan tak begitu banyak dedaunannya, maka bisa menjadi rindang akibat terguyur air hujan. Begitu pula dengan binatang, ada katak, ular, dan binatang melata lain juga acapkali nampak di depan mata.
Apabila kita ke sawah pun ke kebun pada musim hujan, maka kita bisa melihat makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya. Di antaranya adalah binatang berujud belalang dan juga kepompong bakal ulat.
Makanan Ekstrim
Menyimak tentang binatang yang banyak muncul kala musim hujan, tak pelak jadi teringat berbagai macam menu makanan tak lazim bagi kebanyakan manusia dan acap disebut sebagai “makanan ekstrim.”
Ada banyak jenis makanan ekstrim, antara lain adalah makanan dari binatang kalajengking, ular, dan masih banyak lagi. Sementara belalang dan juga kepompong –ulat yang biasa menjadi menu makanan sebagian masyarakat Gunung Kidul – Yogyakarta juga masuk dalam kategori makanan ekstrim itu.
Berburu Ungkrung dan Belalang
Masyarakat Gunungkidul, selain memiliki makanan khas berbahan dasar gaplek, yaitu singkong yang dikeringkan, ternyata juga memiliki menu makanan lain yang banyak digemari, bahkan bukan saja oleh masyarakat Gunung Kidul sendiri. Menu makanan itu adalah belalang goreng dan juga ungkrung goreng.
-
Menu Belalang dan Putul
Belalang bisa jadi menjadi binatang yang dimusuhi para petani karena tabiatnya yang menjadi hama tanaman. Namun tak begitu bagi sebagian masyarakat Gunung Kidul. Pasalnya, belalang mampu dijadikan bahan makanan yang kaya protein, sehingga banyak diminati orang.
Bagi Anda yang pernah melewati jalan-jalan utama di wilayah Gunung Kidul, jika musim belalang sedang merebak, maka bukan tidak mungkin akan menjumpai menu yang dipajang dan diperjualbelikan di sisi-sisi pinggir jalan. Menu-menu tersebut antara lain adalah belalang goreng dan juga kumbang goreng yang acap disebut “putul.”
-
Menu Ungkrung Ulat
Jika telah disebutkan ada menu belalang goreng dan putul, maka ungkung adalah juga menu ekstrim lain yang juga diperjualbelikan oleh beberapa warga pada saat binatang itu memang sedang bisa didapat di kebun pun sawah.
Ungkrung adalah kempompong bakal menjadi ulat. Ungkrung yang biasa dikonsumsi masyarakat Gunung Kidul adalah jenis kepompong yang ada di pohon-pohon jati. Dan yang diambil ternyata bukan sekedar ungkrung saja, namun sebagian ulatnya yang masih muda juga sering dikonsumsi.
Digoreng, Dibacem dan Ditumis
Baik belalang ataupun ungkrung, yang tampak pada pajangan yang diperjualbelikan di pinggir-pinggir jalan memang kebanyakan hanya diolah dengan cara digoreng berbumbu bawang dan garam. Namun bukan berarti menu ekstrim ini tak bisa diolah jenis lain, karena ada pula varian menu ungkrung yang dimasak dengan cara dimasak tumis, bahkan juga dibikin bumbu bacem.
Serupa dengan cara mengolah masakan menu lain. Baik belalang, putul, dan ungkrung ini cara mengolahnya pertama-tama adalah dibersihkan dahulu dengan cara mencucinya menggunakan air. Dan terlepas hendak digoreng pun dimasak dengan varian lain, akan lebih baik dan terasa gurih apabila setelah dibersihkan, direndam pula menggunakan air berbumbu bawang dan garam tumbuk.
Nikmat Sebagai Cemilan dan Juga Lauk
Menu-menu ekstrim ala Gunung Kidul ini sejatinya sangat fleksibel, pasalnya bisa dinikmati dalam segala kondisi. Baik itu sebagai menu camilan menemani minum teh dan kopi. Ataupun dikonsumsi sebagai lauk menemani nasi.
Sebagai teman minum teh dan kopi tentu saja akan tepat apabila diolah goreng bumbu bawang-garam. Sebaliknya, akan tepat dijadikan sebagai lauk apabila diolah tumis ataupun bumbu bacem.
Kandungan Protein
Acapkali ada yang tak cocok menikmati jenis makanan ekstrim ini, yaitu dengan munculnya alergi. Hal itu sejatinya bisa disiasati dengan cara merebusnya pada air yang ditambahi arang. Alasannya, arang dipercaya bisa meminimalisir kandungan racun. Namun secara umum menu makanan ala Gunung Kidul ini tidak mengkhawatirkan kesehatan, pasalnya dari penelitian yang ada dapat diketahui bahwa menu-menu ini masuk sebagai makanan sehat dan bergizi, bahkan juga memiliki kadar protein lebih tinggi dibanding menu berbahan udang.
Penting diketahui, jika ungkrung (atau ada yang menyebutnya enthung) yang bisa dikonsumsi hanyalah yang berasal dari pohon jati, maka tidak semua jenis belalang juga bisa diolah sebagai menu. Hanya jenis belalang Kayu yang berwarna coklatlah yang enak dan bisa dikonsumsi. [uth]
Sumber Rujukan:
[1] Belalang Goreng, Kuliner Ekstrim Khas Gunungkidul liputan6.com Diakses pada 12 Januari 2015
[2] Gambar Ilustrasi pixabay.com Diakses pada 12 Januari 2015
[…] Belalang at& ungkrung, yang dipajang dan diperjualbelikan di pinggir-pinggir jalan memang kebanyakan hanya diolah dengan cara digoreng berbumbu bawang dan garam […]
[…] Belalang at& ungkrung, yang dipajang dan diperjualbelikan di pinggir-pinggir jalan memang kebanyakan hanya diolah dengan cara digoreng berbumbu bawang dan garam […]
[…] Density Polyethylene” merupakan simbol berangka 4 yang biasa digunakan sebagai tempat makanan dan botol-botol cairan yang lembek. Kode angka 4 ini menjadi tanda bahwa botol/kemasan ini […]
[…] meski bagi warga Yogyakarta merupakan jalan yang tak ubahnya dengan yang lainnya, namun bagi orang-orang di luar Jogja, […]
[…] kini sudah tak bisa lagi disamakan dengan status yang disandangnya beberapa tahun lampau. Karena Gunung Kidul sekarang telah membuka hutan kelabunya dan juga sudah menggali […]
[…] apabila penyakit itu memang telah melanda. Cara yang ditempuh antara lain adalah dengan konsumsi beberapa jenis makanan yang membantu menjaga dan menambah daya tahan […]
[…] berolahraga lari jenis ultra-trail. Ultra-Trail Running adalah cabang olahraga lintas alam dalam kondisi ekstrem yang meliputi lari dan jalan kaki dengan rute […]