Daftar Isi
Seperti yang kita ketahui, beberapa tahun lalu batik pernah menjadi sebuah permasalahan yang cukup membuat ramai di seputar kita. Yaitu berkaitan dengan diakuinya batik sebagai bagian dari kebudayaan negeri Malaysia. Bahkan setelah itu sederetan kebudayaan juga sempat membuat ramai berkaitan dengan kepemilikannya. Sebagai bangsa yang berbudaya, bisa benar pun bisa tidak. Merasa benar karena batik telah terbukti menjadi bagian warisan budaya negeri ini yang dilakoni secara turun-temurun. Menjadi keliru karena jika mawas diri, selama ini sebagian anak bangsa juga telah melupakan tradisinya. Tidak banyak yang merawatnya. Namun giliran ada pihak lain yang merasa memiliki, pada akhirnya mampu membuat kita teriak dan mata terbelalak.
Berikut adalah beberapa budaya yang telah diakui keberadaannya sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia, yang sebagian di antaranya juga sempat menjadi bahan kesalah-pahaman antara warga Indonesia dengan negara tetangga; [1]
Wayang
Pada tanggal 7 November 2003 badan Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang pendidikan dan kebudayaan, UNESCO, menetapkan bahwa wayang kulit merupakan bagian dari warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, dan masuk dalam kategori World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Keris
UNESCO yang merupakan singkatan dari United Nation Educational Scientific and Cultural Organization dan sebagai organisasi PBB pada bidang pendidikan dan kebudayaan, te;ah mengukuhkan keris menjadi bagian karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. Waktu pengakuan yang sekaligus juga pemberian penghargaan keris adalah pada 25 November 2005.
Lagu rasa Sayange
Rasa Sayange adalah lagu yang pernah diperdebatkan oleh beberapa warga negara Indonesia dan juga Malaysia. Kalu melihat kenyataan yang ada, kita bisa memahami akan keberadaan lau “rasa sayange” yang juga telah akrab ditelinga banyak warga Malaysia. Selain karena sama-sama merupakan ras Melayu, ada banyak warga asal Indonesia yang migrasi ke negeri Jiran tersebut. Awalnya memang hanyalah mencari kerja demi mendapatkan nafkah. Namun lama-kelamaan mereka berumah-tangga di sana, dan lalu beranak-pinak. Maka dari turun-temurun inilah budaya yang dibawa dari ranah asli sang orang tua juga diajarkan pada sang anak.
Reog Ponorogo
Serupa dengan lagu ‘Rasa Sayange,’ ada pula hal lain yang dipertentangkan, yaitu tari tradisional khas Ponorogo , Reog. Kebudayaan reog telah akrab dan dikenal oleh masyarakat Johor dan Selangor, pasalnya di dua tempat ini sebagian masyarakat Ponorogo telah tinggal dan menetap sejak bertahun-tahun lamanya. Hanya saja di Malaysia Reog Ponorogo ini dikenal dengan nama Tarian Barongan.
Batik
Setelah proses tiga tahun sejak pengajuannya, pada jelang akhir tahun 2009, UNESCO akhirnya mengukuhkan tradisi seni batik sebagai salah satu budaya warisan dunia yang berasal dari Indonesia. Sebelum dikukuhkan, ada pengkajian mengenai budaya batik yang dilakukan oleh enam negara perwakilan dari UNESCO. Penetapannya sendiri telah dilakukan pada tanggal 28 September 2009.
Berkaitan dengan batik ini, KRU Sdn. Bhd, yaitu satu perusahaan swasta produsen film dokumenter asal Malaysia, akhirnya juga memproduksi sebuah film berjudul “Batik,” yang di dalamnya juga menjelaskan bahwa batik yang dimiliki Malaysia juga awalmulanya adalah dari batik Jawa yang telah didesain menurut kultur Melayu, demikian pula tentang sejarah hadirnmya batik Jawa ke negeri jiran.
Meskipun begitu Malaysia bukan tanpa tindakan. Memang Malaysia tak pernah mematenkan batik, hanya saja Malaysia tetap saja mematenkan “motif dan corak” sesuai produk yang mereka miliki.
Tari Pendet
Kesalahpahaman pernah terjadi bukan saja oleh pihak malaysia dan Indonesia, namun juga melibatkan Singapura. Yaitu ihwal kesenian Tari Pendet.
Awalnya Tari Pendet sempat muncul pada film promosi Enigmatic Malaysia. Akan tetapi justrufilm itu tak didanai oleh kementerian pariwisata, kementerian kebudayaan Malaysia. Bukan pula dibikin oleh sebuah PH yang ada di malaysia. Sedangkan isinya juga bukan merupakan promosi wisata Malaysia. Melainkan ilm ini justru diproduksi oleh Discovery Channel yang berbasis di Singapura.
Atas kejadian fatal dan memilukan ini pada akhirnya pihak Discovery Channel Singapore meminta maaf atas kelalaiannya dan menyatakan dengan jelas bahwa tari pendet adalah milik indonesia, sama sekali bukan milik Malaysia.
Pengakuan Warisan Budaya Tahun 2014
Beberapa hal di atas adalah warisan-warisan budaya yang sempat menjadi bahan kesalahpahaman, tiga di antaranya –yaitu batik, keris, dan wayang– telah diakui dunia. Tahun 2014 ternyata ada tiga warisan budaya asli Indonesia lagi yang memperoleh pengakuan dunia. Ketiga hal itu adalah warisan Gamelan, Sekaten, dan Lumpia. [2]
-
Gamelan
Gamelan merupakan ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumenny yang merupakan satu kesatuan utuh dan diwujudkan serta dibunyikansecara bersamaan. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikannya kata benda. [3]
Kesenian gamelan biasa banyak dijumpai di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Kemunculannya sendiri didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli Indonesia. Mengenai bentuknya bisa berwujud seperti yang kita lihat sekarang ini adalah karena telah dikembangkan sejak zaman Kerajaan Majapahit. [3]
-
Sekaten
Sekaten adalah sebuah upacara adat yang istilah kata “sekaten”nya berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat. Yaitu satu acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad SAW yang diadakan pada setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul awal tahun Hijrah) di Alun-alun utara Kraton Surakarta dan juga Kraton Yogyakarta. Ada di dua tempat ini, karena keduanya adalah sebagai wilayah yang dahulunya di bawah Mataram, sedangkan Sekaten merupakan budaya Mataram. [4]
Upacara Sekaten ini dahulu dipakai oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam. [4]
- Lumpia
Lumpia atau dieja sebagai “lun pia” adalah sejenis kuliner tradisional Tionghoa, yang asal katanya adalah dialek Hokkian dari pelafalan runbing dalam dialek Utara. Sedangkan dalam Bahasa Khek atau Bahasa Hakka , Lumpia disebut Pokppya ( pokpia ). Makanan ini berbahan lembaran tipis dari tepung gandum yang dijadikan kulit lalu digunakan sebagai pembungkus isian yang biasanya terdiri atas rebung, telur, sayuran segar, daging, atau makanan laut. [5]
Jika bakpia menjadi makanan khas oleh-oleh dari Jogja, maka lumpia merupakan makanan khas asal Semarang dengan tata cara pembuatan dan bahan-bahan yang telah disesuaikan dengan tradisi setempat, bukan lagi seperti dari asalnya, Tionghoa. [uth]
Sumber Rujukan:
[1] 6 Budaya Indonesia Sudah Diakui UNESCO Secara Internasional facebook.com/wayang-nusantara-indonesian. Diakses pada 14 Maret 2015
[2] Tiga kebudayaan Asli Indonesia Kembali Dapat Pengakuan Dunia nationalgeographic.co.id Diakses pada 14 Maret 2015
[3] Gamelan, id.wikipedia.org Diakses pada 14 Maret 2015
[4] Sekaten, id.wikipedia.org Diakses pada 14 Maret 2015
[5] Lumpia, id.wikipedia.org Diakses pada 14 Maret 2015
[6] Gambar Ilustrasi adalah Konser Mata Cangkem – Pardiman Djoyonegoro pada 14 Maret 2015
[…] Selain batik, keris, dan wayang, maka ada tiga warisan budaya bangsa Indonesia lagi yang memperoleh pengakuan dunia (UNESCO), yaitu Gamelan, Sekaten, dan Lumpia […]
[…] Selain batik, keris, dan wayang, maka ada tiga warisan budaya bangsa Indonesia lagi yang memperoleh pengakuan dunia (UNESCO), yaitu Gamelan, Sekaten, dan Lumpia […]
[…] Di negeri India yang juga memiliki banyak penganut Hindu menerapkan penanggalan Saka. Namun penanggalan ini tak sama dengan Penanggalan Saka Bali. Pasalnya selain tak kaku menentukan perhitungan hanya berdasar pada peredaran matahari ataupun peredaran bulan, kalender Hindu Bali ini juga lebih merupakan kalendar Saka yang disesuaikan dengan budaya lokal. […]
[…] akhirnya, tahun 1987, Unesco menetapkannya sebagai warisan budaya, dan Kota Terlarang dibuka untuk publik. Akibat dari kebijakan itu pemerintah China […]
[…] terampil orang kampung itulah ide kreatif mampu menjadi wujud nyata dan bukan sekedar wacana, percampuran dua budaya menjadi nilai apik dan tak murahan harganya, budaya Jawa dan budaya Eropa. […]
[…] memiliki kekayaan yang tiada tertandingi baik dalam keberlimpahan alam pun tradisi dan warisan budayanya. Tak terhitung jumlah tradisi itu tetap dipersembahkan oleh warga pada hampir setiap suku, adat, […]
[…] juga menetapkan Havana ini menjadi situs sejarah warisan dunia a.k.a World Herritage. [Baca juga: Beberapa Warisan Budaya Indonesia Yang Telah Diakui Dunia] […]
[…] [Baca juga: Beberapa Warisan Budaya Indonesia Yang Telah Diakui Dunia] […]
[…] Seperti dilansir indpendent.co.uk dan gulfnews.com, pemerintah kerajaan Arab melalui kementrian dalam negerinya telah mengeluarkan daftar larangan penggunaan nama bayi sebanyak 50. Alasan pelaranagn itu di antaranya adalah karena anggapan pemerintah pada nama tersebut yang bertentangan dengan budaya Arab. […]