Daftar Isi
Bagi sebagian pasangan rumah tangga, setelah menikah dan memuaskan waktu berdua bersama apsangannya, kebahagiaan yang hendak diraih selanjutnya tentu saja adalah memiliki anak sebagai keturunan. Selain sebagai generasi penerus hasil kasih sayang keduanya, si kecil yang terlahir menjadi hasil yang sangat dinantikan bukan saja dalam bentuk fisiknya, namun tentu saja juga penantian dari hati kedua orang tuanya. Oleh karenanya anak acap dikatakan sebagai buah hati.
Namun setelah memiliki buah hati, kebahagiaan akan bisa tercapai tentu saja ketika melihat perkembangannya sangat baik, utamanya dalam sisi pertumbuhannya. Perkembangan dan pertumbuhan si kecil itu tentu saja berhubungan dengan asupan yang diberikan oleh kedua orangtuanya. Ada yang boleh dan dianjurkan, namun ada pula yang belum boleh, bahkan juga sama sekali tidak boleh.
Asupan Si Kecil
Asupan utama dari si kecil terlahir yang jelas adalah air susu ibu alias ASI. Sedangkan untuk asupan lain disesuaikan dengan kondisi dan perkembangannya. Akan lebih baik jika dalam memberikan asupan si bayi ini dikonsultasikan dahulu kepada orang yang lebih tahu dan paham terhadap pearwatan bayi.
Soal pemberian ASI tak butuh banyak dikonsultasikan karena itu adalah bagian dari kewajiban orang tua (khususnya ibu) untuk memberikan kepada sang buah hati. Dikonsultasikan kepada pihak lain (misalnya dokter pun seniornya) adalah tatkala menghadapi beberapa kendala. Baik kendala yang dialami sang ibu, ataupun kendala yang dialami si kecil. Kendala pada sang ibu yang menyusui misalnya adalah tatkala sang ibu merasa kesakitan akibat menyusui si bayi ataupun kelainan lainnya. Sedangkan kendala bagi si kecil misalnya adalah ketika si kecil justru muntah-muntah ketika mengonsumsi ASI.
Pola Makan dan Gizi
Terlepas dari pemberian asupan ASI dari sang ibu kepada buah hatinya, ada hal lain yang tak kalah pentingnya, yaitu mengenai pola makan. Pasalnya pola makan si kecil ini memiliki peran penting dalam proses pertumbuhannya. Di mana gizi yang terdapat dalam asupan keseharian tersebut memiliki hubungan yang erat terhadap kesehatan dan juga kecerdasan. Artinya, apabila pola makan si kecil tidak baik, maka secara tidak langsung perkembangannya juga akan terganggu.
Demi memperoleh hasil yang maksimal, di bawah ini adalah beberapa hal yang harus dihindari oleh orang tua dalam memberikan asupan kepada anak bayinya.
Beberapa Makanan yang Harus Dihindari Si Kecil
Jenis Jeroan
- Kulit Ayam
Walaupun ayam merupakan makanan yang kadar lemaknya rendah, akan ettapi ayam berkolesterol tinggi, terutama pada bagian kulitnya. Sehingga tak disarankan untuk diberikan kepada si kecil.
- Jeroan Sapi
Tentu sudah banyak yang tahu bahwa jeroan sapi merupakan jenis makanan yang memiliki kandungan kolesterol tinggi. Oleh karenanya sangat tak disarankan sama sekali bagi bayi.
- Daging Tetelan dan Kikil
Baik daging maupun kikil, keduanya memiliki senyawa asam amino tinggi yang tentu saja tak akan dapat dicerna tubuh.
Pemanis, Pengawet dan Penyedap Rasa
- Berbahan Pengawet
Sekarang ini karena banyak orang hendak menikmati segalanya dengan cara instant maka terdapat banyak makanan olahan yang mengandung bahan pengawet. Sebagai contoh adalah sosis, nugget, daging asap, dan banyak makanan jenis lain lagi yang memiliki banyak kadar garam dan zat kimia berbahaya. Semua itu tentunya tak akan baik jika disajikan bagi si kecil.
- Berpenyedap Rasa
Makanan dengan penguat rasa memang sangat nikmat dimakan. Rasanya menggodak lidah dan memanjakan bibir kita. Namun jangan sekali-kali makanan jenis itu dikasihkan pada bayi. Karena makanan dengan tambahan penguat rasa semacam MSG tersebut memiliki unsur senyawa monosodium glutamat yang terdapat di dalam bumbu penyedap yang tentu saja justru menghambat perkembangan tubuh. - Pemanis Buatan
Sakarin dan beberapa jenis pemanis buatan lain bisa menyebabkan munculnya penyakit batuk. Sedangkan sorbitol dan mannitol, yaitu jenis pemanis buatan mampu menimbulkan munculnya sakit perut bahkan diare.
Sayuran dan Buah
Pada dasarnya sayur dan buah memiliki banyak manfaat bagi manusia, terasuk bayi buah hati kita. Namun bukan berarti semuanya bisa dipukul rata dan bisa diberikan sebagai asupan si kecil. Lain dari itu sebagai orang tua juga musti menggali informasi, mana yang boleh dan bisa diberikan kepada si kecil, dan mana yang tidak boleh. Dua di bawah ini adalah contoh yang tidak boleh.
- Buah Masam
Buah yang memiliki rasa terlalu asam memiliki efek gangguan terhadap sistem pencernaan si kecil. Oleh karenanya tak dianjurkan memberikannya kepada si kecil buah hati. Buah-buah yang asam itu antara lain adalah stroberi, anggur, dan lain-lain.
- Kol dan Lobak
Kol dan lobak memiliki kandungan gas di dalamnya. Oleh karenanya lebih baik hindari memberikan asupan bayi dengan dua sayuran ini daripada timbul kekhawatiran terhadap perut bayi yang bisa menjadi kembung.
Madu dan Ikan
Madu memang memiliki fungsi bagus dalam hal memberikan pemanis alami, sedangkan ikan juga sangat bagus bagi tubuh karena kandungan proteinnya sangat tinggi. Akan tetapi bukan berarti keduanya bisa dengan mudah diberikan kepada si kecil dengan harapan agar tetap alami dan memperoleh kecerdasan lebih.
- Madu
Meskipun memiliki fungsi sebagai pemanis alami, akan tetapi madu juga memiliki kandungan spora bakteri dengan produksinya berupa bakteri Clostridium Botulinum. Ini jelas tidak bagus diberikan pada si kecil buah hati. - Ikan
Ikan memang memiliki protein tinggi, namun ikan juga mampu menyebabkan reaksi alergi pada sebagian anak bayi. Oleh karenanya ika tak baik diberikan kepada si bayi, apalagi sistem kekebalan tubuh bayi juga belum terbentuk secara sempurna.
Demikianlah beberapa asupan yang tak dianjurkan untuk dikonsumsi bayi sebagai buah hati. [uth]
Sumber Rujukan:
[1] Inilah Daftar 10 Makanan Pantangan untuk Bayi. klikdokter.com Diakses pada 24 Maret 2015
[2] Gambar ilustrasi pixabay.com Diakses pada 24 Maret 2015
[…] amarahnya. Perilaku buruk, sikap kurang hormat, konflik, dan agresif yang sering ditunjukkan si kecil sebetulnya dapat dikurangi. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan para orangtua untuk membantu […]
[…] Asupan utama dari si kecil adalah ASI, sedangkan untuk asupan lain disesuaikan dengan kondisi dan perkembangannya. Ada yang boleh dan ada yang tidak boleh […]
[…] Merujuk pada satu artikel yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, dipaparkan bahwa belum lama ini terdapat ilmuwan yang bernama Xuesong Yang mengadakan penelitian mengenai garam. Ia bersama rekan-rekannya yang melakikan riset tentang garam itu menyatakan bahwa jika berlebihan dalam mengkonsumsi garam berkemungkinan mengakibatkan kerusakan hati. […]