Inilah Beberapa Kebiasaan Setelah Makan Yang Sebaiknya Dihindari

4
3937
Inilah Beberapa Kebiasaan Setelah Makan Yang Sebaiknya Dihindari

Makan adalah kebutuhan hidup kita setiap hari, karenanya para ahli kesehatan telah bersepakat dengan aturan bahwa idealnya kita mengonsumsi makanan (besar) itu adalah sebanyak tiga kali dalam sehari. Yaitu breakfast – lunch – dinner alias sarapan – makan siang – makan malam.   Meski bagi beberapa orang bisa saja hanya melakukannya dua kali dalam sehari, misalnya bruch dan supper saja, atau lunch dan dinner saja.

Dari rutinitas makan besar itu, tak sedikit orang yang juga menyertainya dengan sebuah kebiasaan yang dilakukan setelahnya. Misalnya menikmati asap rokok, mengendorkan ikat pinggang, memakan buah, dan masih banyak lagi.  Namun tahukah Anda bahwa dari berbagai kebiasaan usai makan itu terdapat beebrapa hal yang tak baik bagi kita?

Hal-Hal Buruk Usai Makan

Di bawah ini adalah beberapa hal yang tak baik dilakukan usai mengonsumi makanan nasi dan lauk serta sayur-mayurnya.

  • Mengendorkan Ikat Pinggang

Perbandingan antara sebelum dan sesudah makan tentu saja sangat berbeda. Hal yang paling mudah dilihat adalah pada bagian perut, di mana makan tentu saja akan membuat perut kita bertambah besar jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.    Dan dalam keadaan itu, apalagi ketika perut ini terasa begah dan kekenyangan maka tak sedikit yang melonggarkan ikat pinggang.

Mengendorkan ikat pinggang usai makan ini termasuk hal yang tak baik. Bukan karena itu bisa mengakibatkan usus kita terpelintir sebagaimana orang katakan, akan tetapi dikatakan merupakan hal tak baik karena tatkala kita “terpaksa” membuka kancing dan melonggarkan ikat pinggang, itu tandanya kita sudah melahap makanan secara berlebihan, sehingga terjadilah kekenyangan.       Jadi kesimpulannya, sesugguhnya bukanlah mengendorkan pun melonggarkan ikat pinggang yang merupakan hal tidak baik, namun makan secara berlebihan itulah hal buruknya.

  • Menikmati Asap Rokok

Menikmati asap rokok usai makan menjadi kebiasaan yang dilakukan banyak orang, bahkan bukan saja kaum lelaki, namun tak sedikit perempuan yang juga melakukannya. Itu menjadi kebiasaan yang orang bilang memang sangat nikmat, karena di sanalah sensasi antara aroma makanan dan asap rokok tembakau itu bercampur dalam mulut. Hal ini dikarenakan ada beberapa hormon yang terpicu setelah konsumsi makanan kemudian bergabung dengan hormon-hormon penenang dari asap rokok.      Namun ada yang harus dipahami, bahwa riset kesehatan memaparkan tentang adanya resiko merokok satu batang sesudah makan sama berbahayanya dengan menghisap sepuluh batang rokok sekaligus.

Seperti yang banyak orang ketahui, organ-organ metabolisme tubuh seperti hati, usus, lambung, dan lain sebagainya harus bekerja keras demi mengolah makanan yang baru saja dikonsumsi.    Padahal kegiatan merokok memiliki efek sebaliknya, yaitu justru menyebabkan tukak lambung dan juga memperburuk gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS). Bahkan selain berefek buruk terhadap otot-otot usus besar, merokok juga membebani hati yang harus menyaring 60 zat karsinogen dan zat-zat berbahaya lain.       Tentu ini menjadi hal yang sangat berlawanan, apalagi justru di dalam rokok juga terkandung nikotin, tar, dan lain-lain yang merusak hati, padahal pada saat berbarengan hati juga memiliki tugas untuk menyaring racun dari makanan.

  • Tidur

Hal yang perlu diketahui adalah bahwa terdapat beberapa enzim pencernaan yang bisa bekerja karena dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Sehingga hal ini tentu saja kurang bahkan tidak berfungsi tatkala kita berada pada posisi dan kondisi rebahan dan bahkan juga tidur pulas.    Setelah mengetahui tidak berfungsinya beberapa enzim pencernaan saat rebahan dan tidur tersebut, tentu ini tidak baik dilakukan usai kita mengonsumsi makanan, pasalnya zat-zat yang seharusnya ikut mengalir menuju lambung justru akan terhambat atau bisa jadi malah berbalik arah menuju saluran makanan.    Hal awal yang akan terjadi biasanya adalah terjadinya cegukan akibat posisi berbaring sesudah makan. Jika dbiarkan, bisa jadi akan merasakan panas pula di bagian tenggorokan kita, alasannya karena asam dan gas-gas yang seharusnya sudah ada di dalam perut justru malah terdorong lagi ke bagian atas.

Menghindari tidur usai makan menjadi hal buruk, alasan lainnya adalah juga terdapatnya tekanan berlebih pada diafragma akibat masih adanya makanan di dalam perut. Akibat awal yang bisa diamati adalah timbulnya suara mendengkur atau mengalami gangguan pernafasan ketika tidur.   Alasan buruk tidur setelah makan lainnya adalah juga sebagai penyebab meningkatnya resiko kegemukan akibat menumpuknya nutrisi dalam tubuh. Apabila memang terpaksanya mengantuk, disarankan agar tidur minimal 2 jam pasca mengonsumsi makanan.

  • Konsumsi Air Teh Berfermentasi

Banyak orang akan merasakan nikmat tatkala di rumah makan selain memesan menu makan juga memesan air teh untuk dinikmati setelahnya. Memang ini menjadi kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang, namun perlu diketahui bahwa sejatinya air teh menjadi tak baik dikonsumsi setelah makan pasalnya terdapat kandungan asam yang timbul sebagai bagian dari sari fermentasi daun teh.   Asam ini pada akhirnya akan menyebabkan protein dalam makanan yang baru saja dikonsumsi sulit terserap oleh tubuh.

Beberapa ahli dan peneliti juga meyakini bahwa senyawa fenolik dalam teh juga bisa menyebabkan gangguan penyerapan zat besi yaitu dengan membentuk besi kompleks pada lapisan usus perut.   Namun tak usah terlalu khawatir, karena ternyata tak semua teh bisa dipukul rata pada pengaruh buruk ini. Teh hijau yang di proses tanpa fermentasi adalah salah satu solusinya. Karena dengan tanpa proses fermentasi ini, dan juga bukan jenis teh hitam yang terlalu kental penyajiannya, maka resiko-resiko di atas secara otomatis juga terhilangkan.

Jadi kesimpulannya, hindari konsumsi teh hitam dan kental setelah makan. Bisa dengan beralih mengonsumsi teh hijau, atau akan lebih baik lagi jika bersedia mengonsumsi air putih saja. Pasalnya justru air putih inilah minuman terbaik dalam hal melarutkan sisa-sisa makanan pada saluran pencernaan.

  • Mandi Air Hangat

Usai mengonsumsi makanan tentu saja pencernaan kita memerlukan energi lebih guna bekerja, oleh karenanya aliran darah di seputaran perut juga harus lancar. Hal ini tak akan terbantu ketika kita mandi air hangat, pasalnya air hangat justru bisa menaikkan suhu kulit tubuh yang kemudian bisa memacu aliran darah menuju bagian bawah kulit untuk mendinginkannya, padahal pada saat bersamaan seharusnya aliran darah tersebut bisa konsentrasi di bagian perut dan organ-organ pencernaan.

Waktu yang disarankan untuk mandi minimal adalah satu jam setelah kita mengonsumsi makanan.

Durasi Jeda Yang Disarankan

Melihat beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kita musti menyediakan beberapa saat jeda untuk sekedar duduk santai dan lalu ngobrol ataupun menghindari aktifitas berat usai konsumsi makan. Hal ini bisa dicermati bahwa ternyata ada proses yang harus kita konsentrasikan dan kita berikan waktu khusus untuknya, tak lain adalah proses pencernaan setelah makan. Jadi menjadi hal buruk pula ketika usai makan lalu kita buru-buru bekerja keras. Sebagai contoh kita jalan kaki yang jauh ataupun olahraga lari yang dilakukan usai makan, maka tentu saja ada aliran darah yang lebih terkonsentrasi pada wilayah kaki dibanding pada pencernaan.

Berjalan usai makan itu selain bisa  mengganggu proses penyerapan nutrisi makanan, goncangan-goncangan yang terjadi dalam perut juga bisa menyebabkan masalah lain, sebagai contoh adalah menyebabkan reflux asam di dalam lambung.    Menyikapi hal tersebut, para ahli memberikan saran sebaiknya aktifitas yang mengganggu pencernaan tersebut dilakukan minimal 20 menit selepas makan. [uth]

Rujukan:
[1] Perhatikan 7 Kebiasaan Ini Sesudah Makan! ilmupengetahuan.org Diakses pada 25 April 2015
[2] Gambar ilustrasi pixabay.com Diakses pada 25 April 2015

Berbagi dan Diskusi

4 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here