Pantun: Contoh dan Pola Rima Penyusunannya

3
19823
Contoh Pantun
ilustrasi tradisi melayu. Sumber; Pixabay

Pantun adalah bentuk puisi lama khas melayu. Dalam kesusasteraan Melayu, pantuan dikenal luas sebagai tradisi lisan sekaligus tertulis. Kelazimannya, pantun terdiri dari pola-pola susunan kata. Inilah yang membedakan pantun dengan puisi lainnya. Pola inilah yang membuat pantun menjadi menarik untuk diperdengarkan sebagai tradisi lisan.

Pantun umumnya terdiri dari 4 baris dan 8-12 kata pada setiap baris. Pola umum yang digunakan pantun umumnya adalah a-b-ab atau a-a-a-a. Terdapat silang pendapat terkait dengan penggunaan pola a-a-b-b. Kelisanan pantuan tampak dari pola atau struktur rima yang lekat pada jenis puisi ini. Mulanya pantun adalah tradisi yang semata lisan, meski pada perkembangannya, pantun turut dituliskan. Pendokumentasian menjadi salah satu kepentingan dalam penulisan pantun-pantun.

Konsep Sampiran dan Isi Pantun

Pantun dikenal memiliki konsep sampiran dan isi. Sampiran adalah pembuka pantun. Biasanya sampiran terdapat pada 2 baris (2 larik) pertama. Sampiran bisanya berisi pengantar yang mendeskripsikan sesuatu yang umum. Isi biasanya berada pada 2 baris akhir. Isi merupakan tujuan dari pantun. Isi ini tergantung dengan maksud dan tujuan sang penutur. Konsep isi inilah yang membedakan kategori umum pantun, seperti pantun agama, pantun jenaka atau pantun nasihat.

Contoh sampiran dan isi pantun

Berakit-rakit  ke hulu,

berenang-renang ke tepian,

Bersakit-sakit dahulu

bersenang-senang kemudian.

 

 

 

 

Dua baris pertama merupakan sampiran. Sampiran ini bercerita hal-hal yang bersifat lebih umum. Sementara, 2 baris kedua adalah isi. Isi mencitrakan nilai yang disampaikan dalam sebuah pantuan.

Jenis-Jenis Pantun

jenis pantun dapat dibedakan dari sisi isi. Keumumannya, jenis pantun dikategorikan berdasarkan isi yang dimaksudkan penuturnya. Secara umum, pantun dalam kesusasteraan Melayu terbagi menjadi 5 [1]. Jenis-jenis pantun tersebut, yakni pantun adat, pantun tua, pantun muda, pantun suka, dan pantun duka [2]. Meski kemudian, pantun berkembang dengan beberapa kategori yang beragam, seperti pantun jenaka, pantun agama, dan sebagainya.

Pantun Adat

Pantun adat umumnya berisi tentang hukum, petuah adat atau tuntunan adat. Isi pantun ini merefleksikan hukum dan tradisi adat. Pantun menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan atau mengingatkan tentang adanya nilai-nilai adat yang perlu ditaati dan dikenali oleh masyarakat.

Contoh Pantun Adat

Adat menyuluh sarang lebah

Kalau berisi tidak bersambang

Adat penuh tidak melimpah

Kalau berisi tidaklah kurang

 

Padat tembaga jangan dituang

Kalau dituang melepuh jari

Adat lembaga jangan dibuang

Kalau dibuang binasa negeri

 Pantun Tua

Pantun tua identik berisi nasihat-nasihat yang disampaikan orang tua kepada kelompok muda. Pantun tua sering pula disebut sebagai pantun nasihat. Pantun jenis ini menunjukkan tradisi penyampaian nasihat yang mengakar dan mentradisi dalam kebudayaan Melayu melalui tradisi lisannya. Pantun tua menjadi media orang tua untuk mengingatkan kelompok muda tentang nilai-nilai tertentu.

Contoh Pantun Tua

Patah lancang kita sadaikan

Supaya sampan tidak melintang

Petuah orang kita sampaikan

Supaya badan tidak berhutang

 

Burung punai memakan saga

Saga merah besar batangnya

Rukun dan damai di rumah tangga

Amal ibadat jadi tiangnya

 

Encik Mamat membelah bambu

Bambu berjalin rotan saga

Baiklah hormat kepada ibu

Supaya terjamin masuk surga

Pantun Anak Muda

Pantun anak muda adalah cara muda-mudi melayu mengekspresikan “rasa muda” dalam kelisanan sastra. Pantun jenis ini banyak digunakan untuk mengekspresikan hal-hal yang identik dengan urusan anak muda. Ciri khas pantun muda adalah “kemeriahan” dan “kesenangan” yang termuat dalam larik-larik yang dituturkan.

Contoh Pantun Anak Muda

Kalau ada selasih dulang

Kami menumpang ke Jawa saja

Buah hati kekasih orang

Kami menumpang ketawa saja

 

Hilang kemana bintang kartika?

Tidak nampak di awan lagi

Hilang kemana adik seketika

Tidak nampak berjalan lagi

Pantun Jenaka

“Di sini kosong di sana kosong”. Itulah petikan pantun jenaka yang di era 80an sampai 90an menjadi cukup populer. Pantun tersebut dimuat dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk tingkat sekolah dasar. Konsep pantun jenaka adalah pantun dengan tujuan menghibur. Kulucuan tersemat dan berusaha disajikan dalam larik-larik pantun ini.

Contoh Pantun Jenaka 

Di sini kosong di sana kosong
tak ada batang tembakau
bukan saya berkata bohong
ada katak memikul kerbau

Jual bayam pembeli tali
tali hilang di atas atap
Sejak ayam menjadi polisi
banyak elang yang tertangkap

(Pantun Jenaka, Buku Pelajaran Bahasa Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)

Pantun Nasihat 

Pantun jenis ini tidak secara spesifik berarti makna yang sempit. Definisi dan contoh pantun orang tua dan pantun adat menunjukkan kentalnya nilai nasihat dalam pantun-pantun tersebut. Sebagai tradisi lisan, pantun salah satunya merupakan ekspresi kebudayaan Melayu yang juga bertujuan untuk menyampaikan petuah, nasihat dan nilai antar sesama orang Melayu.

Contoh Pantun Nasihat 

Lebat kayu pantang ditebang

Sudah berbuah lalu berdaun

Adat Melayu pantan dibuang 

Sudah pusaka turun-temurun

 

Sumber Rujukan:

[1] Adriani, T. (2012). Pantun dalam Kesusasteraan Melayu: Pendekatan Historis dan Antropologis. Jurnal Sosial Budaya, 7,02.

[2] Redaksi Balai Pustaka. 2008. Pantun Melayu. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

[3] Contoh pantun dikutip dari Karya Tenas Effendi.

 

Berbagi dan Diskusi

3 COMMENTS

  1. […] Pantun adalah bentuk puisi lama khas melayu. Dalam kesusasteraan Melayu, pantuan dikenal luas sebagai tradisi lisan sekaligus tertulis. Kelazimannya, pantun terdiri dari pola-pola susunan kata. Inilah yang membedakan pantun dengan puisi lainnya. Pola inilah yang membuat pantun menjadi menarik untuk diperdengarkan sebagai tradisi lisan.398  […]

  2. […] Pantun adalah bentuk puisi lama khas melayu. Dalam kesusasteraan Melayu, pantuan dikenal luas sebagai tradisi lisan sekaligus tertulis. Kelazimannya, pantun terdiri dari pola-pola susunan kata. Inilah yang membedakan pantun dengan puisi lainnya. Pola inilah yang membuat pantun menjadi menarik untuk diperdengarkan sebagai tradisi lisan.285  […]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here