Kritik Herbert Marcuse Atas Masyarakat Modern

1
9904
Inilah Kritik Herbert Marcuse Atas Masyarakat Modern
Inilah Kritik Herbert Marcuse Atas Masyarakat Modern

HERBERT MARCUSE merupakan sosiolog kelahiran Jerman 19 Juli 1989 yang pernah menjadi tentara selama perang dunia I. Sebagai sosiolog Marcuse belajar pada Edmund Husserl dan bekerjasama dengan Martin Heidegger menulis Hegel’s Ontology and Theory of Historicity terbit 1932.

[Baca juga: Pemikiran Sosial dari W.E.B Du Bois]

Masa Nazi Berkuasa

Ketika Nazi berkuasa di Jerman Marcuse beremigrasi dan resmi berwarga negara Amerika di tahun 1940. Selama perang dunia II Marcuse bekerja untuk US Office of War Information (OWI), kemudian Office of Strategic Services (OSS), proyek anti-Nazi propaganda dan lembaga pelopor CIA. Setelah OSS dibubarkan, Marcuse dipekerjakan oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat sebagai kepala seksi Eropa Tengah. Dia menjadi pengajar di berbagai universitas; universitas Columbia, Harvard, Brandeis, California.

Karya Herbert Marcuse

Karya Marcuse antara lain, Marx’s Economis and Philosophical Manuscripts of 1844, 1933, Reason and Revolution, 1940, Eros and Civilization, 1955, One-Dimensional Man, 1965, the Aesthetic Dimension 1979. Marcuse meninggal 29 Juli 1979.

One Dimensional Man

Pada karyanya One Dimensional Man, Marcuse menunjukan ciri utama masyarakat industri modern adalah manusianya berdimensi satu. Mereka begitu memuja teknologi sampai melupakan sifat-sifat kemanusiaan dan keluhuran akal budi mereka sendiri. Masyarakat modern bukanlah kehidupan yang sehat, karena hanya memiliki dimensi satu, tetap berlangsungnya sistem kapitalisme. Masyarakat industri adalah masyarakat yang dibentuk dan dikontrol untuk senantiasa memenuhi kebutuhan palsu.

[Baca juga: Memahami Sosiologi Industri]

Beberapa wujud masyarakat industri modern yang membentuk manusia berdimensi satu antara lain adalah sebagai berikut;

  • Sosial-ekonomi

Secara ekonomi masyarakat industri modern memang mengalami kelimpahan produksi, memperoleh keteraturan dan kenyamanan. Melalui teknologi sekarang kerja manusia tak perlu mengeluarkan keringat banyak. Pertanyanya kemudian, produksi melimpah itu bermanfaat atau tidak? Kekayaan melimpah itu merata atau tidak?

  • Sosial-politik

Menurut Marcuse masyarakat industri modern terwujud dengan cara totaliter, memanipulasi kebutuhan. Negara-negara industri modern merupakan negara yang memadukan kemakmuran dengan ancaman-ancaman perang dan perlombaan persenjataanya, kebijaksanaan penggunaan nuklir, semua dianggap lumrah dan sebagai alat pengendalian sosial.

  • Sosial-budaya

Menurut Marcuse karya seni/sastra yang bagus nilainya terjadi sebelum rasionalitas teknologis menguasai seluruh segi kehidupan seperti saat ini. Tapi kebudayaan masa sekarang adalah kebudayaan yang sudah dicangkokan pada kenyataan yang ada.

Bahasa media menjadi alat efektif dalam menyebarluaskan perilaku manusia berdimensi satu. Bahasa yang digunakan sehari-hari mendukung pemikiran-pemikiran positivistik, menenggelamkan pemikiran-pemikiran kritis dan kreatif.

Ciri Masyarakat Modern

Menurut Marcuse, ciri masyarakat modern ada tiga, yaitu;

  1. Masyarakat berada dibawah kekuasaan prinsip teknologi, yaitu segalanya dikerahkan untuk memperlancar, memperluas dan memperbesar produksi. Kemajuan manusia disamakan dengan terciptanya perluasan teknologi.
  2. Masyarakat menjadi irasional secara keseluruhan. Sebab terjadi kesatuan antara produktifitas dan destruktivitas. Kekuatan produksi bukan digunakan untuk perdamaian, melainkan untuk menciptakan potensi-potensi permusuhan, misalnya untuk persenjataan. Semua negara meningkatkan anggaran untuk persenjataan, untuk keamanan dan perdamaian, ini sebenarnya tidak masuk akal.
  3. Masyarakat berdimensi satu. Inilah ciri fundamental masyarakat modern industri. Segala segi diarahkan pada satu tujuan, yakni meningkatkan dan melangsungkan satu sistem yang telah berjalan. Manusia tidak memiliki lagi dimensi-dimensi lain.

Teknologi yang diciptakan sebagai alat emansipasi dari kekejaman alam, kini malah dipakai untuk menindas manusia. Potensi emansipasi yang ada dalam diri individu tenggelam dalam teknologi. Akibatnya manusia semakin tak sadar bahwa mereka berada dalam keadaan terasing.

[Baca juga: Konsep Ideologi dalam Perpektif Louis Althusser]

Marcuse tidak menolak dan membuang total semua ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dia mengingatkan kualitas kemanusiaan kita. Apa yang dikemukan Marcuse merupakan sebuah kritik ideologi terhadap masyarakat modern industri. Dia mau mengadakan suatu perubahan dari hal kuantitatif ke arah kualitatif.***

Sumber Rujukan:
[1] Herbert Marcuse, Manusia Satu-Dimensi, (terjemahan One-Dimensional Man), Yogyakarta, Bentang, 2000
[2] Gambar ilustrasi; pixbay.com, diakses pada 3 November 2015

Berbagi dan Diskusi

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here