Daftar Isi
ANJING merupakan satu jenis binatang yang bisa dilatih sesuai dengan keinginan pelatihnya. Bisa menjadi galak, namun bisa pula dicetak menjadi binatang yang sangat ramah dan memberikan manfaat lebih bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh dijadikan sebagai anjing pelacak yang difungsikan untuk membantu aparat dalam mengusut dan menangani satu perkara.
Anjing bisa dilatih sedemikian rupa, karena ia memiliki indera penciuman yang lumayan tajam dan tak dimiliki binatang lain. Bukan saja melacak keberadaan darah pelaku kejahatan ataupun hal yang berkaitan dengannya, namun lebih dari itu, beberapa anjing juga memiliki kemampuan dalam mendeteksi penyakit kanker. Bahkan, anjing diyakini juga bisa dilatih guna mendeteksi penyakit diabetes tipe 1, caranya antara lain adalah dengan mengendus keringat manusia.
Mendeteksi Hipoglikemia
Sebuah jurnal diabetes therapy memaparkan satu penelitian, yaitu mengenai indera penciuman anjing yang mampu mendeteksi saat hipoglikemia berakurasi hingga hampir 90 persen.
Hipoglikemia adalah kondisi turunnya tingkat glukosa di dalam darah hingga pada posisi di bawah titik aman, yaitu bisa dan biasa terjadi pada mereka yang menderita diabetes tipe 1 dengan perawatan terapi insulin.
[Baca juga: Tahukah Anda, Daun Kacapiring Bisa Mengobati Diabetes?]
Menguji 6 Jenis Anjing
Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengambil enam anjing yang telah dilatih guna mendeteksi hipoglikemia sebagai bahan ujian. Yaitu 2 anjing jenis labradors, 1 anjing retriever, 1 siberian husky, 1 spaniel, dan 1 anjing jenis elsass.
-
Mengambil Sampel
Kemudian diambil pula sampel keringat pasien, baik pada saat hipoglikemia dan juga tatkala kandungan gula-darahnya normal. Selanjutnya sampel-sampel itu ditaruh ke dalam wadah botol kaca dan kaleng baja. Kenyataannya anjing-anjing tersebut mendorong sampel pasien hipo.
[Baca juga: Menjaga Kadar Gula Darah Agar Stabil]
-
Mengandalkan Indera Penciuman
Dari langkah di atas, diperoleh hasil bahwa anjing bisa mengetahui hipo hingga tingkat akurasinya mencapai 87,5 persen. Artinya, terbukti bahwa anjing terlatih memiliki kemampuan mampu mengenali dan meningkatkan peringatan tentang hipo hanya dengan cara mencium aromanya saja.
Anjing Terlatih Sangat Membantu Kesehatan
Hal yang perlu diketahui adalah bahwa hipoglikemia bisa terjadi dalam kondisi sangat ringan hingga sangat berat. Pada kasus ringan, ia bisa diatasi dengan konsumsi karbohidrat sehingga kadar glukosa dalam darah bisa meningkat. Atau bisa pula meminum tablet glukosa.
Keberadaan anjing terlatih dengan kelebihan mendeteksi penyakit ini sangat membantu, antara lain dalam mengetahui lebih awal hipoglikemia. Pasalnya tak semua pasien menyadari adanya gejala hipoglikemia, yang pada akhirnya komplikasi bisa menjangkiti kapan saja. [uth]
Sumber Rujukan:
[1] Selain Kanker, Ternyata Diabetes Juga dapat Dideteksi oleh Anjing; intisari-online.com, diakses pada 13 November 2015
[2] Gambar ilustrasi; pixabay.com, diakses pada 13 November 2015