Freezing: Teknik Fotografi dalam Membekukan Gerak

0
3800
Freezing: Teknik Fotografi dalam Membekukan Gerak

FOTOGRAFI merupakan bagian dari karya seni yang memiliki teknik tak sedikit dalam mencapai hasil. Dan salah satu teknik itu adalah freezing.

Sebagaimana diketahui, freeze dan freezing yang asal katanya adalah dari bahasa Inggris, ia memiliki padanan kata “beku.” Artinya, freezing ini merupakan teknik photography yang cenderung mampu membekukan ataupun menghentikan obyek. Oleh karenanya, teknik ini banyak dipakai pada obyek yang cenderung lebih banyak bergerak.

[Baca juga: Istilah Dasar Fotografi yang Perlu Pemula Ketahui]

Kecepatan Tinggi

Pada dasarnya mengambil sebuah gambar di kamera poto, serupa dengan pada saat kita mengamati sebuah gambar. Jika gambar yang hendak kita bidik dan amati itu bergeraknya lambat, tentu mata dan kepala kita pun tak butuh kecepatan tinggi guna mendapatkan wujud gambarnya. Akan tetapi, hal itu berlaku sebaliknya. Yaitu apabila yang hendak kita lihat dan amati itu adalah sebuah benda yang bergerak, apalagi gerakannya adalah cepat, maka butuh kecepatan tinggi dari mata dan kepala kita untuk melihatnya.

Sebagai ilustrasi dasar, sila bandingkan ketika mata kita mengamati dua buah kendaraan yang sedang bergerak; satu adalah sepeda kayuh, dan yang kedua adalah sepeda motor.   Karena sepeda kayuh lebih lambat dibanding sepeda motor, maka mata dan kepala kita tak butuh kecepatan tinggi untuk melihatnya. Akan tetapi karena sepeda motor lajunya lebih cepat, maka sudah barang tentu membutuhkan kecepatan tinggi pada mata dan kepala kita untuk bergerak.

Mencermati pemaparan di atas, dalam photography pun bisa disimpulkan bahwa; ketika kita harus membidik obyek berkecepatan tinggi, maka sudah tentu memerlukan speed ataupun kecepatan yang tinggi pula.

Seolah Membeku

Dengan keadaan mengambil sebuah gambar yang sedang bergerak cepat, dengan menggunakan speed tinggi, maka hal yang akan diperoleh adalah bahwa gambar tersebut akan telihat ‘seolah-olah membeku.’

Mengenai ukuran kecepatan (speed) pada kamera, tentu semua bergantung dari kecepatan gerak obyek dan juga kemampuan kamera itu sendiri. tak ada pedoman pasti, selain harus menyesuaikan langsung. Hanya saja, –selain kecepatan obyek– tetap ada beberapa hal yang musti dipakai sebagai bahan pertimbangan.

Faktor-faktor Membekukan gerakan

  • Kecepatan Obyek
    Seperti yang telah di sebutkan pada paragraf atas, semakin cepat obyek yang menjadi target bidikan itu bergerak, maka akan semakin cepat pula shutter speed yang harus kita butuhkan.
  • Jarak Obyek
    Semakin dekat jarak antara pengambil gambar dengan obyek yang hendak dibidik, maka dibutuhkan kecepatan yang tinggi.
  • Kecepatan Pembidik
    Jika antara obyek dan subyek (fotografer) sama-sama bergerak, dan gerakan fotografer adalah mendekati obyek, maka kecepatan pembidik dalam bergerak ini juga menjadi salah satu faktor yang menentukan shutter speed-nya itu.
  • Pencahayaan
    Cahaya menjadi faktor penting dan tak bisa diabaikan, karena hal itu akan sangat memengaruhi proses pengambilan gambar, termasuk dalam menentukan sebuah kecepatan.
  • Panjang Lensa Fokal
    Jika menggunakan lensa fokal, maka ukuran panjang-pendeknya lensa itu sangat memengaruhi pula. Karena jika semakin panjang lensa yang digunakan, maka akan membutuhkan kecepatan yang tinggu juga.

Demikian sedikit mengenai pengambilan gambar “seolah-olah beku” dengan menggunakan teknik freezing. [uth]

Sumber Rujukan:
[1] Membekukan Gerak Dengan Teknik Freezing, Koran Cetak Tempo hal 29, 30-31 Januari 2016
[2] Gambar ilustrasi; pixabay.com, diakses pada 1 Februari 2016

Berbagi dan Diskusi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here