Daftar Isi
NODA PADA DINDING ataupun tembok merupakan hal yang tak diinginkan banyak orang, karena selain mengganggu pemandangan dan mengusik kenyamanan, kotoran yang melekat bisa jadi memiliki efek buruk terhadap kesehatan. Oleh karena itu, di beberapa kantor tersedia jadwal pembersihan secara khusus dan berkala.
Di lingkungan rumah tinggal, keadaan tembok yang kotor bukan saja akibat tercemar oleh debu-debu yang beterbangan lalu menempel. Akan tetapi bagi Anda yang memiliki anak kecil tentu saja adalah karena polah dari si kecil tersebut. Apalagi ketika si kecil lagi senang-sennagnya mainan pewarnaan, maka bukan tidak mungkin ia akan mengambil barang-barang yang mampu dicoretkan ke dlaam dinding yang itu bukan saja alat untuk menggambar ataupun untuk menulis (Pulpen, krayon, spidol, pensil, dna lain-lain). Bunga di kebun bisa saja ia ambil lalu dioleskan ke bidang tembok rumah.
[Baca juga: Inilah Kiat Mengecat Ulang Dinding dan Tembok Rumah Agar Hasilnya Maksimal]
Kotor itu Baik
Anda mungkin telah familiar dengan istilah “berani kotor itu baik” seperti yang bolak-balik dijadikan jargon iklan detergen. Hal itu sebenarnya memang tak hanya berhenti di propaganda detergen daja. Pasalnya memang benar bahwa berani kotor itu baik.
Anak yang aktif , memiliki rasa ingin tahu berlebih, dan tak takut terhadap kotor, diyakini memiliki tingkat keberanian dan kecerdasan yang tinggi. Sehingga ketika kecerdasan itu muncul, ide itu timbul, si kecil hendak mengeksekusinya secara langsung sebagai bagian dari caranya bermain. Mencoret-coret dinding/tembok adalah salah satu bagian dari caranya itu.
Coretan di dinding kalau itu adalah mural ataupun graffitti akan menjadi bernilai seni tinggi. Namin jika melihat fenomena anak yang main corat-coret itu tentu bukan hal yang sesuai kehendak orang tua. Hanya saja, selayaknya orangtua tak lantas juga menghawatirkan, sehingga dengan serta-merta harus mengomelinya. Ingat, anak kecil tak akan langsung paham meski dilarang –apalagi dengan cara mengomel. Sebaliknya, justru ia akan bisa dengan mudah menirukan omelan sang orangtua tersebut. Dan alih-alih ngomel pun memarahinya, alangkah lebih baik jika segera mengambil tindakan untuk membersihkan, sehingga di kemudian hari si kecilpun akan bisa tahu secara langsung langkah-langkah membersihkan sendiri setelah ia mengotorinya.
Cara Membersihkan Tembok
Berikut adalah langkah yang bisa diambil guna membersihkan tembok, sambil juga memberikan contoh secara langsung kepada si kecil buah hati kita;
-
Gunakan Pasta Gigi
Sila ambil pasta gigi sebanyak seperempat sendok makan, dan lalu taruh di atas lembaran kain. Selanjutnya gosokkan kain berpasta-gigi itu pada tembok yang bernoda dengan gerakan memutar secara berulang hingga mendapatkan hasil sesuai keinginan. Setelah itu, gunakan kain basah lainnya untuk mengusap pasta gigi pada tembok bernoda tersebut.
[Baca juga: Cara Hilangkan Noda Kunyit pada Pakaian]
-
Cairan Pembersih
Jika cara di atas masih menyisakan noda, ada banyak jenis cairan pembersih bisa dimanfaatkan guna melanjutkan penghilangan noda pada dinding tersebut. Sila oleskan caoran pembersih pada bagian dinding yang ada nodanya, kemudian usap menggunakan spon yang telah dibasahi air dan juga ditambah sedikit sabun cuci piring. Gerakannya serupa dengan menggunakan pasta-gigi, yaitu memutar secara berulang.
Hal yang perlu diingat adalah, jangan menggunakan spon yang kasar. Karena jika itu dilakukan, besar kemungkinan malah akan merusah tembok yang diawali dengan mengelupasnya cat pewarna.
-
Cat Tahan Noda
Dalam menghadapi si kecil yang hiper-aktif alangkah lebih baik jika dalam memilih cat tembok adalah menggunakan cat anti noda. Dengan begitu maka segala jenis kotoran yang akan melekat bisa terminimalisir. [uth]
Sumber Rujukan:
[1] Membersihkan Noda Krayon pada Tembok; Klasika hal 37 Koran Cetak Kompas edisi Jumat 4 Maret 2016
[2] Gambar ilustrasi; pixabay.com, Diakses pada 17 Maret 2016