Daftar Isi
Pepatah lama mengatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, karenanya ada pula semboyan yang berbunyi bersih pangkal sehat. Sudah beriman, sehat pula. Siapa yang akan menolak?
Ya, perkara sehat dan kaya pastinya banyak yang mau. Tapi soal kebersihan, sekadar ‘menjaga’ agar tak kotor saja belum tentu tiap orang memedulikannya, apalagi membersihkan area yang sudah kotor. Padahal tak bisa dimungkiri, utamanya di negara-negara maju, ihwal kebersihan ini menjadi tanggung jawab semua orang, baik di rumah ataupun di tempat kerja. Artinya, meski di publik area sekalipun, sesungguhnya ihwal kebersihan itu bukan saja tanggung jawab satu-dua orang, bukan pula tanggung jawab petugas kebersihan semata. Namun kembali menjadi tanggung jawab semua orang.
Dalam membiasakan diri agar peduli terhadap kebersihan itu, sesungguhnya ada cara yang jitu, yaitu penerapannya sudah dilakukan sejak dini. Sedari kanak-kanak di rumah salah satunya. Kebersihan dan kerapihan rumah sudah harus menjadi tanggung jawab semua penghuninya, baik ayah, ibu, dan anak. Karenanya ketika menjadi orang tua dan harus mengerjakan pekerjaan domestik, usahakan untuk mendidik anak, antara lain dengan mengajaknya bekerja sama membersihkan pekarangan rumah tinggal. Dengan demikian secara tak langsung sang anak mendapatkan pelajaran-keterampilan dasar dalam hal membersihkan dan merapikan area rumah.
Apa saja yang bisa diajarkan pada anak tersebut? Di bawah ini adalah beberapa di antaranya;
[Baca juga: Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Anak itu?]
Merapikan Tempat Tidur
Terjaga dan bangun dari tempat tidur saat pagi hari merupakan aktivitas paling awal yang dilakukan manusia dalam memulai hari. Karenanya selain mengevaluasi kemarin yang sudah dikerjakan dan merencanakan tindakan yang hendak dilakukan, maka merapikan tempat tidur menjadi hal penting untuk diajarkan kepada si kecil buah hati. Rutinitas itu akan memiliki dampak lebih apabila memang dilakukan sebagai kebiasaan. Atau, kalaupun menjadi tak biasa, setidaknya dengan merapikan bantal, guling, karpet, selimut, pun bonekanya, maka sang anak bisa mengerti dan memahami bagaimana cara hidup sehat dan rapih itu.
Membuang Sampah
Membuang sampah menjadi hal yang sangat penting, khususnya dalam mendidik kepedulian dan mengajarkan untuk “menjaga” area sekitar agar tetap bersih. Hal ini sangat cocok untuk diajarkan kepada anak-anak, karena juga mampu menyadarkan bentuk kepedulian, yaitu membangunkan motivasi anak untuk menyumbangkan barang-barang yang tidak terpakai kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Atau, bisa saja anak-anak mulai menemukan otak bisnisnya, yaitu dengan munculnya motivasi untuk menjual barang yang masih bagus namun sudah tak digunakan. Selanjutnya uang penjualannya juga bisa ditabung.
Menyapu Lantai
Menyapu lantai merupakan kegiatan sederhana, yaitu tinggal mengayunkan sapu dan kemudian menggeretkan kotoran yang diperoleh di lantai. Hanya saja ketika diterapkan pada anak, ini tetap butuh latihan.
[Baca juga: Inilah Cara Ajarkan Anak Penggunaan Uang Secara Tepat]
Mengepel Lantai
Masih berlantai, mengepel biasanya menjadi pekerjaan yang tak disuruh saja namun anak-anak sudah mulai mau main-mainan sendiri. Khususnya mainan air di lantai. Jangan pernah omeli mereka, melainkan ajarkanlah sekalian anak-anak itu untuk menyiapkan air pel, memeras kain pel, dan menambahkan zat pembersih dengan hati-hati. Setelah itu jangan lupa ajarkan juga cara membereskan dan menyimpan alat-alat yang telah digunakan.
Mencuci Piring
Ketika sedang di dapur, biasanya anak-anak akan mencari tahu apa yang sedang dilihatnya dan juga apa yang sedang dikerjakan orang-orang di sekitarnya. Menyikapi hal itu, akan menjadi baik ketika tak melarang, namun juga tak membiarkanya. Jadi sila ajari anak-anak dengan berlatih, bersih-besih misalnya, membantu mencuci piring serta perlengkapan makan sampai bersih. Baik dengan menggunakan mesin pencuci ataupun secara manual.
Didik sang anak untuk menghemat air, juga menuntunnya untuk membersihkan dan membuang sisa makanan dari piring ke dalam satu tempat. Bedakan sampah organik dan bukan. Mencucinya menggunakan zat pembersih, hingga proses membilasnya. Begitu pula dengan perlengkapan dapur dan alat-alat makan lainnya. Pembelajaran ini bisa dilakukan sejak anak usia 5 tahun, sehingga ketika usianya menginjak angka 9, ia akan bisa mandiri mencuci berbagai jenis perabotan dapur, bahkan juga sudah mulai mahir memasak.
[Baca juga: Inilah 8 Jenis Kecerdasan Anak Menurut Thomas Armstrong]
Mencuci Pakaian
Mencuci pakaian memang masuk dalam kategori sedikit berat bagi anak-anak, apalagi jika harus mengerjakan menyetrika. Tapi tiada slaah bagi anak usia 2 tahun yang berkeinginan mulai belajar memilah pakaian. Selanjutnya di usia masuk sekolah, berikan pelajaran si kecil untuk melipat pakaian pun cara mencuci pakaian, baik dengan cara manual ataupun menggunakan mesin.
Jadi ketika anak telah berusia 8 hingga 10 tahun ia bisa diberi tanggung jawab mencuci, minimal mencuci pakaiannya sendiri. Setelah itu, beranjak usia 10-11 tahun, ia bisa mendapatkan pelajaran lebih lengkap mengenai memilah, mencuci, menjemur, sampai dengan melipat, menyetrika dan kemudian menyimpannya di lemari. [uth]
Sumber Rujukan:
[1] Berbagi Pekerjaan Rumah dengan Anak, cantik.tempo.co
[2] Gambar ilustrasi; pixabay.com, diakses pada 30 September 2016