Mengenal Astrologi Lebih Dekat (1)

Astrologi adalah salah satu metode peramalan yang cukup terkenal. Berbeda dengan model peramalan lain, antrologi menghubungkan peristiwa yang terjadi pada dunia manusia dengan kejadian, sirkulasi dan perubahan yang terjadi pada dunia perbintangan. Astrologi memercayai bahwa dunia manusia terhubung erat dengan situasi perbitangan. Pelbagai kebudayaan telah melakukan pengamatan dan menghubungkan antara situasi perbintangan tersebut dengan gejala yang terjadi pada alam manusia, seperti Yunani, China dan Jawa. Kebudayaan-kebudayaan tersebut memiliki corak astrologi yang berbeda dengan lainnya.

Melalui pengamatan perbintangan, astrologi menghadirkan pelbagai prediksi. Prediksi yang dihasilkan tidak semata bercerita tentang gejala alam, bahkan prediksi tersebut juga menggambarkan aspek personil atau psikologis dari manusia. Horoskop, adalah salah satu metode klasifikasi perilaku dan kepribadian manusia mengacu pada gejala perbintangan. Horoskop dibangun dengan mengamati periode posisi matahari, bulan dan benda-benda bercahaya lain di langit.

Secara prinsipil astrologi berbeda dengan astronomi. Astronimi adalah ilmu perbintangan yang mengedepankan pendekatan ilmiah dibandingkan pendekatan spekulasi yang berkembang pada astrologi. Astronomi lebih terfokus mengamati gerak, perubahan dan gejala benda-benda langit sebagai gejala fisika. Galileo menjadi tokoh pionir yang mencoba memertanyakan postulat-postulat spekulatif yang menggambarkan langit.

Astrologi telah dikenal sejak periode 2000 tahun sebelum masehi. Kecederungan astrologi adalah untuk memprediksikan perubahan musim. Kencederungan lain dari penggunaan astrologi adalah untuk mengamati pergerakan benda-benda langit untuk untuk menentukan ramalan atas situasi tertentu. Praktek penggunaan astrologi telah cukup tua. Peradaban Mesopotamia menggunakan astrologi pada kurun 1950-1651 sebelum masehi, seperti astrologi China yang yang telah berkembang pada zaman Dinasti Zhou pada kurun 1046-256 sebelum Masehi.