Daftar Isi
Bekerja menjadi petani, mungkin saat ini bukan pilihan pekerjaan yang populer bagi kalangan anak muda. Sebagian besar anak petani, nyatanya tidak memilih pekerjaan sebagai petani, sehingga proses regenerasi tidak berlangsung dengan baik. Mereka lebih memilih bekerja pada perusahaan atau sektor yang lain, dengan alasan memilih pekerjaan dengan gaji yang pasti.
Bekerja pada sektor pertanian, sebenarnya memiliki potensi penghasilan yang lebih besar jika dibandingkan dengan bekerja pada perusahaan. Beragam produk pertanian sehat, hari ini telah menjadi bagian gaya hidup masyarakat dan membuka peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Namun, pekerjaan sebagai petani memang bukan pekerjaan yang mudah, butuh kerja keras dan ketelatenan tersendiri untuk menggeluti usaha pertanian. Menurut Tete Umron Halawa, praktisi pertanian organik yang sejak tahun 2006 mengelola kebun jambu biji organik di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, sedikitnya ada lima hal yang harus dipahami oleh seseorang yang ingin menjadi petani.
Lima Hal yang Harus Dipahami Oleh Petani :
Memiliki nilai spekulasi
Usaha sektor pertanian tidak pernah bisa lepas dari pengaruh musim dan harga pasar komoditas pertanian. Karena itu, seorang petani harus memiliki nilai spekulasi yang baik, harus bisa spekulasi musim dan spekulasi pasar. Sehingga usaha pertanian bisa tepat sesuai musim, dan ketika hasil tani dijual di pasaran, produk hasil tani memiliki harga yang baik pula.
Baca : [ Keunggulan Usahatani Minapadi Untungkan Petani ]
Tekun memahami tentang tanaman
Seorang petani harus tekun memahami tentang tanaman yang hendak dia tanam. Jika hendak menanam satu jenis tanaman, maka harus belajar dan memahami sepenuhnya tentang tanaman tersebut. Bukan hanya tentang anatomi tanamannya saja, melainkan harus memahami secara sepenuhnya hal-hal yang berkaitan dengan tanaman. Pemahaman tentang tanaman ini meliputi teknik budidaya, teknik perawatan dan teknik panen.
Menentukan standar kuantitas dan kualitas produk
Seorang petani dari awal harus sudah bisa menentukan standar kuantitas dan kualitas produknya. Dengan begitu petani akan disiplin dalam mengelola produk yang dia hasilkan. Disiplin pada kuantitas dan kualitas produk tani, akan sangat berpengaruh pada keberlanjutan usaha tani yang dikerjakan.
Baca : [ Kiat Berkebun Dalam Ruangan (Indoor) ]
Menguasai hulu sampai hilir tentang usaha tani
Jika ingin menjadi petani, maka harus menguasai hulu sampai hilir tentang usaha tani yang telah dipilih. Hulu sampai hilir yang dimaksud pada usaha tani adalah mulai dari produksi sampai pasar. Mulai dari pengolahan tanah, pemakaian pupuk, teknik budidaya, perawatan dan panen, serta harus bisa memahami dinamika pasar. Jika ingin bisa menguasai pasar dengan produk tani yang dihasilkan, maka seorang petani harus bisa membuat produknya menjadi pilihan gaya hidup masyarakat.
Memiliki mental yang baik
Seseorang yang akan menjadi petani harus mempersiapkan mentalnya. Bekerja pada sektor pertanian membutuhkan kesabaran yang lebih, jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Penghasilan yang diperoleh dari bertani, tidak bisa dihitung hanya dalam jangka waktu satu atau dua bulan, melainkan ada proses yang membutuhkan waktu untuk sampai pada menikmati hasilnya. Karena itu, seorang petani harus memiliki mental yang baik.
Baca : [ Beginilah Proses Penanganan Pascapanen Kopi yang Baik ]