Daftar Isi
Tidak semua orang berperilaku normal dalam menjalani kehidupannya, pun dalam memenuhi hasrat seksualnya. Pada beragam kasus, ditemukan perilaku menyimpang seseorang yang memiliki dorongan dan kepuasan seksual yang diperoleh atau ditunjukkan kepada objek seksual secara tidak lazim.
Perilaku tidak lazim yang dilakukan oleh seseorang ini umumnya berorientasi pada pencapaian orgasme melalui hubungan di luar hubungan kelamin heteroseksual atau di luar kewajaran hubungan antara laki-laki dan perempuan. Kondisi ini menjadikan gairah dan kepuasan seksual seseorang bergantung pada fantasi atas objek atau benda tertentu.
Seseorang yang memiliki kelainan seksual atau disebut pelaku penyimpangan seksual, sering kali dianggap berbahaya di tengah masyarakat. Munculnya kasus-kasus pedofilia misalnya, di mana orang dewasa memiliki orientasi atau menyukai berhubungan seksual dengan anak yang berusia di bawah umur. Kejadian ini menjadi ancaman tersendiri bagi anak-anak dan pelakunya dianggap berbahaya.
Penyimpangan seksual bukan hanya pedofilia, ada beragam jenis penyimpangan seksual yang dilakukan oleh seseorang dalam upaya memenuhi hasrat seksualnya.
Jenis-Jenis Penyimpangan Seksual
Fethisisme
Fethisisme adalah penyimpangan seksual yang pada umumnya dilakukan oleh laki-laki. Pengidap Fethisisme memiliki orientasi kepuasan seksual yang diperoleh dengan cara onani atau masturbasi dengan benda-benda seperti celana dalam, BH, gaun dan benda-benda lain yang wajarnya dipakai oleh perempuan.
Veyeurisme
Perilaku menyimpang seksual di mana seseorang memperoleh kepuasan seksual setelah mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan seksual, sedang telanjang, sedang mandi dan semacamnya.
Homoseksual
Homoseksual adalah penyimpangan seksual yang dilakukan dengan cara melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis. Perilaku menyimpang ini pada laki-laki disebut dengan gay dan pada perempuan disebut lesbian.
Sadomasokisme
Penyimpangan seksual di mana seseorang merasakan memperoleh kenikmatan seksual setelah menyakiti pasangan seksnya. Aktivitas seksual ini dianggap berbahaya, karena seseorang cenderung melakukan kekerasan kepada pasangan seperti mencekik, menggigit, mencambuk, mengikat dan aktivitas berbahaya lainnya.
Masokisme
Kelainan seks di mana seseorang menikmati seks setelah terlebih dulu disiksa oleh pasangannya. Penyimpangan ini menjadi kebalikan dari sadomasokisme, penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan justru berpengaruh pada kepuasan seksual yang didapatkan.
Pedofilia
Penyimpangan seksual dimana orang dewasa yang menyukai berhubungan seksual dengan anak yang berusia di bawah umur. Orang yang memiliki kelainan seksual seperti ini umumnya akan merasa puas ketika melibatkan anak untuk menonton dirinya yang sedang masturbasi, memegang kelamin anak atau melakukan hubungan seksual dengan anak di bawah umur.
Baca : [ Jauhkan Anak dari Pelecehan Seksual Pengidap Pedofilia ]
Bestially
Kelainan seksual di mana seseorang menyukai berhubungan seksual dengan binatang seperti anjing, kuda, kambing, ayam, dan lain-lain. Perilaku ini hanya dilakukan untuk sebatas memenuhi hasrat seksual melalui kontak fisik, tanpa melibatkan emosi seseorang.
Incest
Penyimpangan seksual di mana seseorang melakukan hubungan seks dengan anggota keluarganya yang masih sekandung atau sedarah. Misalnya hubungan antara seorang adik dengan kakaknya, atau hubungan seks antara ayah dengan anaknya.
Frotteurisme
Kelainan seksual di mana seorang laki-laki merasa memperoleh kepuasan seksual dengan cara menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke bagian tubuh perempuan di tempat publik atau tempat umum atau di kendaraan umum seperti bis, kereta, dan semacamnya.
Zoophilia
Kelainan seksual di mana seseorang merasa terangsang ketika melihat binatang sedang berhubungan seks.
Sodomi
Penyimpangan seksual di mana seorang laki-laki menyukai hubungan seks melalui dubur pasangannya. Perilaku sodomi juga ditemukan pada kasus-kasus pedofilia, di mana korbannya yang merupakan anak di bawah umur disodomi oleh pelaku.
Baca : [ Pentingnya Pendidikan Seks Bagi Remaja ]
Nechrophilia
Kelainan seksual di mana seseorang menyukai berhubungan seksual dengan mayat. Seorang pengidap nechrophilia akan terangsang oleh fantasi atau kontak seksual nyata dengan orang yang sudah meninggal.
Sumber rujukan :
Jurnal IAIN Pontianak, Penyimpangan Seksual : Sebuah Interpretasi Teologi, Psikologi dan Pendidikan Islam, diakses pada 9 Oktober 2018.