Daftar Isi
Biopori merupakan lubang resapan yang memiliki diameter 10-30 cm yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah dengan kedalaman kurang lebih satu meter. Sebagai lubang resapan, biopori memiliki beragam manfaat. Salah satu manfaat yang paling penting dari biopori adalah dapat meningkatkan kapasitas tanah dalam menampung air, sehingga mampu mencegah banjir dan kekeringan.
Seperti yang kita ketahui, beberapa tahun belakangan bencana banjir dan kekeringan telah menjadi bencana yang acap terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Banjir dan kekeringan tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, tetapi juga terjadi di wilayah pedesaan. Maraknya pembangunan yang berdampak pada berkurangnya lahan atau tanah untuk resapan air hujan menjadi salah satu penyebabnya.
Membuat biopori bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi banjir dan kekeringan. Selain mencegah banjir dan kekeringan, membuat biopori juga membantu menyuburkan tanah. Lubang biopori juga difungsikan sebagai penampung sampah organik. Biopori bisa dibuat di sekitar pekarangan rumah, kantor atau bangunan lainnya dengan jumlah yang disesuaikan dengan ketersediaan tanah.
Manfaat Biopori
Menyuburkan Tanah
Salah satu manfaat dari lubang biopori adalah untuk menampung sampah organik. Sampah organik yang dimaksud bisa berasal dari sampah rumah tangga seperti sisa sayur, kulit buah, atau dedaunan, rumput dan lainnya yang telah dipisahkan dengan sampah anorganik. Sampah-sampah organik yang berada di dalam lubang biopori akan menjadi makanan bagi mikroorganisme di dalam tanah dan menguraikannya secara biologis.
Hasil penguraian sampah organik yang dilakukan oleh mikroorganisme di dalam tanah akan menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah. Sampah organik yang telah terurai juga bisa diambil dan dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Lama penguraian sampah organik menjadi pupuk kompos di dalam lubang biopori membutuhkan waktu 2-3 bulan.
Baca: [ Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos ]
Mencegah Banjir dan Kekeringan
Bencana banjir dan kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah umumnya terjadi karena sistem drainase yang buruk dan berkurangnya daya serap tanah terhadap air. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan membuat lubang biopori sebagai resapan air hujan. Biopori membantu mempercepat air hujan masuk ke dalam tanah dan mencegah terjadinya banjir. Daya serap tanah yang baik terhadap air juga akan meningkatkan daya tampung tanah terhadap air, sehingga dapat mencegah terjadinya kekeringan pada musim kemarau.
Selain itu, keberadaan sampah organik di dalam lubang biopori juga akan menjadi daya tarik dan makanan bagi cacing tanah. Cacing tanah akan membuat lubang atau terowongan kecil di dalam tanah yang menjadi jalan masuk ke dalam biopori. Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah ini akan meningkatkan luas permukaan tanah dan berpengaruh pada meningkatnya kapasitas tanah untuk menyerap air. Membuat biopori mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.
Cara Membuat Biopori
Alat dan Bahan
Sebelum membuat biopori, siapkan alat dan bahan sebagai berikut:
- bor tanah (jika tidak punya bisa menggunakan alat lain yang sejenis);
- pipa PVC dan penutup yang sudah dilubangi bagian sisi-sisinya (diamter 10-30 cm, panjang 1 meter);
- sampah organik (dedaunan, kulit buah, sisa sayuran).
Selain menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, tentukan titik-titik lokasi pekarangan atau lahan yang akan dibuat biopori.
Langkah-Langkah Membuat Biopori
Langkah-langkah membuat biopori adalah sebagai berikut:
- buat lubang pada tanah sesuai dengan ukuran pipa PVC yang telah disiapkan dan usahakan tegak lurus;
- masukkan pipa PVC sebagai pelapis ke dalam lubang tanah yang ukurannya sama;
- isi lubang dengan sampah organik yang telah disiapkan;
- kemudian tutup menggunakan penutup yang telah dilubangi sebelumnya atau menggunakan penutup lain yang berlubang.
Perawatan Biopori
Dalam perawatan biopori ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti berikut:
- lubang biopori dapat diisi dengan sampah organik sampai penuh yang dilakukan secara bertahap;
- proses penguraian sampah organik menjadi pupuk kompos berlangsung selama 2-3 bulan, ambil pupuk kompos yang telah jadi dan ganti dengan sampah organik secara berkala.
Selain sebagai salah satu solusi untuk mencegah banjir dan kekeringan, membuat biopori menjadikan kita bisa memproduksi pupuk kompos yang berasal dari beragam sampah organik. Pupuk kompos ini bisa dimanfaatkan sebagai media tanam untuk menanam sayuran, tanaman hias, atau menyuburkan tanah di sekitar pekarangan rumah.
Simak video pilihan kami